UPdates - Pernikahan anak Dedi Mulyadi, yaitu Maulana Akbar dengan Putri Karlina yang merupakan Wakil Bupati Garut terus menjadi buah bibir.
You may also like : 
Geger Gubernur Jabar Marah ke Suporter Bola: Saya Cari Kamu!
Hal tersebut karena acara pesta rakyat yang merupakan salah satu bagian resepsi pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar) justru merenggut tiga nyawa. Berikut lima fakta yang telah keidenesia.tv rangkum untuk anda.
2 Warga Sipil dan 1 Polisi Meninggal Dunia
Dua dari tiga korban meninggal dunia tersebut merupakan warga sipil. Pertama, Vania Aprilia yang berusia 8 tahun dari Kelurahan Sukamentri, Kabupaten Garut.
Kedua adalah nenek berumur 61 tahun asal Jakarta Utara bernama Dewi Jubaedah. Korban yang satunya adalah personel Kepolisian Resor (Polres) Garut, yaitu Bripka Cecep Saeful Bahri.
Warga Berdesak-desakan Berebut Makan Siang
Vania Aprilia dan Dewi Jubaedah meninggal dunia akibat berdesak-desakan untuk berebut makan siang di Lapangan Otto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut.
Bripka Cecep Saeful Bahri sendiri mengembuskan napas terakhir ketika sedang beristirahat setelah meredam keributan yang juga membuat 23 orang pingsan.
EO Ngotot Adakan Makan Gratis
Acara makan gratis sebenarnya tak mendapat restu dari Dedi Mulyadi karena secara otomatis mengundang kerumunan warga. Gubernur Jabar ini hanya mengizinkan adanya pertunjukan seni dalam pesta rakyat pernikahan anaknya pada malam hari.
Akan tetapi, pihak Event Organizer (EO) tetap ngotot mengadakan makan siang gratis untuk masyarakat. Alhasil, apa yang paling ditakutkan oleh Kang Dedi Mulyadi alias KDM pun menjadi nyata.
Dedi Mulyadi Bertanggung Jawab
Meski begitu, Gubernur Dedi Mulyadi enggan menyalahkan pihak manapun, termasuk EO. Dia hanya fokus untuk bertanggung jawab kepada keluarga korban atas insiden naas tersebut.
Sejak Jumat pagi hingga malam, KDM mendatangi satu per satu kediaman para korban. Di rumah Vania Aprilia, dia memberi santunan sebesar Rp 150 juta.
Dedi Mulyadi juga mengangkat seluruh anak dari korban yang meninggal dunia sebagai anak asuhnya. Dia bakal memenuhi setiap biaya hidup sebagai bentuk tanggung jawab moral dan komitmen kepada keluarga korban.
Gubernur Jabar ini tak lupa membantu korban lain yang luka-luka atau pingsan di acara pesta rakyat pernikahan anaknya. Dia merogoh Rp 10 juta dari kantong pribadinya untuk membayar biaya perawatan korban di rumah sakit.
Polisi Selidiki Penyebab Kericuhan
Dedi Mulyadi pun meminta maaf kepada publik atas insiden naas yang merenggut tiga nyawa di pernikahan anaknya, yakni Maulana Akbar. Meski begitu, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar tetap melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya kericuhan.
