UPdates - Sejak digulirkannya Liga 1 pada 2017, sejumlah pelatih asing berhasil mencatatkan torehan impresif bersama klub-klub yang mereka tangani. Nama-nama seperti Bojan Hodak, Stefano Cugurra, hingga Bernardo Tavares menjadi sorotan berkat prestasi dan statistik cemerlang.
Salah satu pelatih yang mencuri perhatian adalah Bernardo Tavares. Arsitek asal Portugal tersebut telah memimpin PSM Makassar dalam 93 pertandingan, meraih 41 kemenangan dan hanya menelan 19 kekalahan. Konsistensinya membawa Juku Eja bersaing di papan atas Liga 1.
Namun, untuk saat ini sulit menampik dominasi Bojan Hodak. Pelatih asal Kroasia itu tampil impresif bersama timnya di BRI Liga 1.
You might be interested : PSM Makassar Kian Lengkap, Bernardo Tavares dan 3 Pemain Kembali Latihan
Dari 61 pertandingan yang sudah dijalani, Hodak hanya menelan lima kekalahan, sebuah pencapaian yang menegaskan kualitas taktik dan kepemimpinannya.
Selanjutnya, Stefano Cugurra, atau yang akrab disapa Teco, menjadi salah satu pelatih asing tersukses dalam sejarah Liga 1. Dirinya mengukir sejarah bersama Persija Jakarta dan Bali United.
Teco membawa Persija menjuarai Liga 1 musim 2018, mengakhiri puasa gelar liga selama 17 tahun. Bersama Bali United, ia meraih dua gelar juara Liga 1, yakni pada musim 2019 dan 2021-2022.
Total, Teco telah memimpin 222 pertandingan di Liga 1 dengan 118 kemenangan, 52 hasil imbang, dan 52 kekalahan. Khusus bersama Bali United, ia mencatatkan 97 kemenangan dari 188 laga. Ia pun menjadi pelatih asing pertama yang mampu meraih gelar Liga 1 bersama dua klub berbeda secara beruntun.
Namun, kebersamaan Teco dan Bali United akan segera berakhir. Seusai laga kontra Persib Bandung pada April 2025, ia mengumumkan bahwa musim ini akan menjadi yang terakhir baginya bersama Serdadu Tridatu.
“Saya bertanggung jawab sejak pertama kali datang pada 2019. Sebelumnya saya sudah berbicara dengan manajemen, bahwa tugas saya selesai di tahun ini. Masih ada lima pertandingan dan saya ingin memberikan yang terbaik,” kata Teco.
Selain ketiga nama tersebut, Robert Alberts juga mencatatkan prestasi gemilang. Pelatih asal Belanda ini pernah membesut PSM Makassar dan Persib Bandung.
Bersama Persib, ia memimpin 86 laga dengan 43 kemenangan dan 18 kekalahan. Sementara saat menangani PSM, Alberts meraih 37 kemenangan dan 20 kekalahan.
Paul Munster juga mencatatkan performa meyakinkan. Pelatih asal Irlandia Utara ini membukukan 46 kemenangan dan hanya 19 kekalahan dari total 94 laga saat menangani Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya.
Sementara itu, Thomas Doll, pelatih asal Jerman yang menangani Persija Jakarta, juga mencatatkan statistik positif. Dalam 66 pertandingan di BRI Liga 1 (tidak termasuk fase championship series), Doll mencatatkan 31 kemenangan, 17 imbang, dan hanya 18 kekalahan.
Kelima nama tersebut mencerminkan keberhasilan pelatih asing dalam membawa kualitas dan daya saing yang tinggi di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.