Gedung yang ambruk di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (foto:Dok.JawaPos.com)

58 Santri Belum Ditemukan, Operasi SAR di Ponpes Al Khoziny Masuk Tahap Pencarian Korban Meninggal Dunia

3 October 2025
Font +
Font -

UPdates - Operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) terhadap korban insiden ambruknya salah satu gedung di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, kini memasuki tahap evakuasi korban meninggal dunia.

You may also like : whatsapp image 2025 09 19 at 16.35.59Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, BNPB: Tidak Ada Laporan Korban Jiwa

Terhitung mulai Kamis, 2 Oktober 2025 pagi, proses evakuasi dilakukan dengan bantuan alat berat setelah hingga saat itu tidak lagi ditemukan tanda-tanda adanya korban selamat di bawah reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.

You might be interested : whatsapp image 2025 10 01 at 10.33.07Gempa berkekuatan Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep Jawa Timur

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, telah menemui keluarga korban untuk memberikan penjelasan sekaligus dukungan. Pertemuan berlangsung di posko darurat BNPB yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian pada Kamis pagi.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB menyampaikan hasil asesmen mendalam yang dilakukan hingga Rabu (1/10) malam. Tim SAR gabungan memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di lokasi kejadian.

Penjelasan ini kemudian menjadi dasar bagi keluarga korban untuk menyepakati kelanjutan operasi SAR sesuai dengan protokol yang berlaku. Pihak keluarga pun menyatakan siap menerima apapun hasil evakuasi dengan lapang dada.

“Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tim SAR gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu mengevakuasi korban yang sudah meninggal menggunakan alat-alat berat,” ungkap Kepala BNPB, dilansir dari laman BNPB, Jumat, 3 Oktober 2025.

“Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka sudah menandatangani berita acara,” imbuhnya.

Sehari sebelumnya, Rabu (1/10), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh korban. Dari jumlah tersebut, lima orang ditemukan dalam kondisi selamat dan dua lainnya meninggal dunia. Proses evakuasi kala itu dilakukan sepenuhnya secara manual, tanpa menggunakan alat berat, demi memprioritaskan keselamatan korban yang masih hidup sekaligus melindungi tim SAR di lapangan.

Data yang dimutakhirkan hingga Kamis (2/10) pukul 16.30 WIB, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 108 orang dengan rincian 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 73 orang sudah diperbolehkan pulang dan 5 orang meninggal dunia serta sebanyak 58 masih dalam pencarian.

 

Font +
Font -