UPdates—Sembilan mahasiswa ditemukan dalam keadaan sudah meninggal di pinggir jalan, bersama dengan tas berisi tangan mereka yang terpotong-potong. Kesembilan mahasiswa itu dinyatakan hilang akhir bulan lalu di Meksiko.
Mayat mereka ditemukan di dalam kendaraan terbengkalai di San Jose Miahuatlan di perbatasan negara bagian Meksiko Puebla dan Oaxaca, sekitar 175 mil dari Mexico City.
Dalam apa yang diyakini sebagai pembunuhan biadab terbaru oleh kartel narkoba Meksiko, lima korban ditemukan di dalam mobil di bawah terpal berlumuran darah. Sementara empat lainnya dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Menurut laporan setempat, delapan pasang tangan ditemukan dalam tas yang dibuang di tempat kejadian, dengan dua tangan lainnya di bagasi mobil.
Periodico Central melaporkan bahwa semua mayat, dari empat wanita dan lima pria, memiliki tanda-tanda penyiksaan dan ditemukan dengan luka tembak. Mereka berusia antara 19 dan 30 tahun.
Mahasiswa-mahasiswa itu hilang pada 27 Februari setelah bepergian ke pantai Oaxaca untuk berlibur.
Laporan awal menunjukkan bahwa kelompok itu semua adalah mahasiswa, yang berasal dari Tlaxcala. Sementara laporan lain menyebut mereka adalah anggota organisasi kriminal 'Los Zacapoaxtlas'.
Delapan dari sembilan korban telah diidentifikasi yakni, Angie Lizeth, 29, Brenda Mariel, 19, Jacqueline Ailet, 23, Noemi Yamileth, 28, Lesly Noya Trejo, 21, Raul Emmanuel, 28, Ruben Antonio, dan Rolando Armando.
“Ada beberapa hal yang perlu diselidiki, tetapi saya tidak dapat mengungkapkannya karena kerahasiaan,” kata Idamis Pastor Betancourt, kepala Kantor Jaksa Agung Negara Bagian Puebla, dalam konferensi pers sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari LBC, Rabu, 5 Maret 2025.
Ia mengatakan bahwa penyelidikan yang relevan sedang dilakukan. “Ketika kami mendapat tanggapan dan penyelidikan selesai, kami akan dapat memberikan informasi lebih lanjut,” ujarnya.