UPdates—Sebuah video viral di media sosial menunjukkan anggota DPR RI Herman Khaeron disodori map merah oleh seseorang saat Komisi VI sedang rapat bersama Pertamina pada Selasa, 11 Maret 2025.
Anggota Fraksi Partai Demokrat itu terlihat membubuhkan tanda tangan dan mengambil amplop warna cokelat yang ada di dalam map lalu memasukkannya ke bawah meja.
Di tengah mencuatnya kasus megakorupsi di PT Pertamina, video itu pun menjadi sorotan. Berkembang narasi bahwa itu adalah amplop berisi uang sogokan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon pun angkat bicara. Lewat akun X pribadinya, @jansen_jsp ia menegaskan narasi di video itu adalah pembunuhan karakter.
"Video ini saya lihat sudah viral dan digoreng dimana-mana. Sampai jatuhnya jadi fitnah dan mengarah ke pembunuhan karakter seseorang," katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari unggahannya pada Kamis,13 Maret 2025.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum (PU) Bidang Komunikasi Publik itu menegaskan, uang dalam amplop itu bukan sogokan. "Teman-teman semua, perlu saya jelaskan, uang yang diterima senior saya di Partai kang Herman Khaeron ini bukan uang sogokan. Apalagi uang sogokan dari Pertamina yang sedang dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI," tegasnya.
Menurut Jansen, ini adalah uang SPJ perjalanan dinas yang diterima Herman dari Sekretariat Komisi VI DPR RI. "Hak beliau yang tertunda beliau terima. Dan uang ini benar dan sah menurut aturan undang-undang. Uang yang memang menjadi Hak anggota Dewan," jelasnya.
Makanya, Herman kata Jansen tidak berusaha menutup-nutupi. "Karena ini uang resmi, itu maka ada proses tandatangan. Dilakukan terbuka. Kalau ini uang gelap dan/atau ada kejahatan di balik uang itu tidak mungkin terang-terangan begitu," ujarnya.
Jansen yang mengaku sangat mengenal Herman menggaransi integritas seniornya di Demokrat itu. Ia meyakini Kang Hero, sapaan Herman Khaeron tidak akan menggadaikan integritasnya.
"Saya kenal baik senior saya kang Hero ini sudah hampir 15 tahun. Beliau anggota DPR yang berintegritas. Dan sudah masuk periode ke 4 nya jadi DPR RI dari Dapil Cirebon, Indramayu dan sekitarnya. Tidak mungkin beliau menggadaikan integritasnya demi hal-hal yang tidak benar," tegas Jansen Sitindaon.
Herman sebenarnya sudah mengklarifikasi video viral ini. Ia mengatakan bahwa dokumen dan amplop tersebut merupakan bagian dari surat perintah perjalanan dinas atau SPPD.
Menurutnya, saat rapat itu, salah satu pegawai sekretariat DPR menyodorkan dokumen untuk penandatanganan SPPD yang semestinya diambilnya pekan sebelumnya.
Sayangnya, meski Herman sudah memberi klarifikasi terbuka dalam rapat dengar pendapat dengan PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi di Komisi VI DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025, video itu sudah telanjur viral.