UPdates—Juru bicara Tentara Pembebasan Baloch (BLA), Jeeyand Baloch mengumumkan mereka telah mengeksekusi 214 sandera pembajakan kereta api setelah pasukan Pakistan mengabaikan ultimatum 48 jam yang mereka berikan.
You may also like : Bom Bunuh Diri di Stasiun Kereta Api Pakistan, 26 Tewas, Termasuk 14 Tentara
"Tentara Pembebasan Baloch telah memberi tentara Pakistan ultimatum 48 jam untuk menukar tawanan perang, yang merupakan kesempatan terakhir bagi tentara pendudukan untuk menyelamatkan nyawa personelnya. Namun, Pakistan yang menunjukkan sikap keras kepala dan arogansi militernya tidak hanya menghindari negosiasi serius tetapi juga menutup mata terhadap kenyataan di lapangan. Sebagai akibat dari sikap keras kepala ini, semua 214 sandera telah dieksekusi," klaim pernyataan itu sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Hindustan Times, Sabtu, 15 Maret 2025.
You might be interested : 104 Sandera Diselamatkan, 16 Militan Pembajak Kereta Api di Pakistan Tewas
Mereka menambahkan bahwa BLA selalu bertindak sesuai dengan hukum internasional, namun "kekeraskepalaan" Pakistan telah menyebabkan rakyat mereka terbunuh.
Kelompok itu tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim mereka. Seorang juru bicara Angkatan Darat Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan tentara telah membunuh 33 militan dan menyelamatkan 354 sandera.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti adanya sandera lain yang disandera oleh BLA. Pejabat Pakistan menuduh BLA membuat klaim yang berlebihan.
Pada hari Selasa, militan BLA meledakkan rel kereta api dan melepaskan tembakan ke kereta Jaffar Express.
Chaudhary mengatakan, total 31 orang, termasuk 23 tentara, tiga karyawan kereta api, dan lima penumpang tewas dalam serangan itu.
Sebelumnya, BLA dilaporkan menyandera lebih 450 orang dalam insiden itu.