UPdates—Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bergulir kencang beberapa hari terakhir.
You may also like : Ramai Isu Gaji 13 dan THR PNS Ditiadakan, Kemenkeu: Belum Ada Info
Kabar mundurnya mereka disebut-sebut ikut memicu sentimen negatif di pasar modal dan pasar keuangan. Termasuk anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga perdagangan saham pada Selasa harus dihentikan sementara oleh Bursa Efek Indonesia.
You might be interested : Punya 7 Mobil Mewah, Menteri Wanita Ini Paling Tajir di Kabinet Prabowo, Sakti, Etho, dan Andi Amran Lewat
Sri Mulyani Indrawati dan Airlangga pun akhirnya menjawab rumor soal pengunduran diri mereka. Saat memberikan keterangan pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Sri Mulyani membantah rumor tersebut.
"Saya tegaskan, saya ada di sini. Berdiri, dan tidak mundur," kata Menteri Keuangan, Selasa kemarin sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Rabu, 19 Maret 2025.
Sri Mulyani menyatakan bahwa dirinya bersama tim Kementerian Keuangan terus menjaga keuangan negara dan mengelola APBN. "Keuangan negara merupakan instrumen yang sungguh luar biasa penting bagi pencapaian tujuan pembangunan yang sudah disampaikan Presiden Prabowo," jelasnya.
Airlangga Hartarto juga membantah dirinya mundur dari Kabinet Merah Putih. Penegasan itu disampaikan Airlangga menjawab pertanyaan awak media terkait IHSG anjlok karena pasar panik atas info pengunduran dirinya.
“Jadi pertama, saya tetap bekerja dan konsentrasi bekerja. Tidak ada rencana mundur,” kata Menteri Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Sebelumnya, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hariqo Wibawa Satria meminta masyarakat tenang. Ia mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan isu mundurnya menteri dari Kabinet Merah Putih.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, mari bijak bermedia sosial dan selalu saring sebelum sharing. Kami meyakini masyarakat kita tidak mudah terprovokasi oleh info yang belum terverifikasi," kata Hariqo.