UPdates—Gempa bumi dahsyat melanda kota metropolitan dan pusat keuangan terbesar di Turki, Istanbul, memicu kepanikan dan melukai lebih dari 200 orang di kota berpenduduk lebih dari 15 juta jiwa itu.
You may also like : Gempa 6,2 Skala Richter Guncang Turki, Warga Berlarian ke Jalan, Terasa Hingga Bulgaria
Menteri Kesehatan Kemal Memisoglu mengatakan, 200 lebih orang yang dirawat di rumah sakit itu mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa.
You might be interested : Gempa Tibet, 95 Orang Tewas dan 130 Terluka
Menurutnya, kepanikan selama gempa terjadi membuat orang-orang melompat keluar dari gedung melalui jendela atau jatuh dan akhirnya terluka. Memisoglu memastikan tidak ada yang meninggal dalam gempa bumi tersebut.
Badan penanggulangan bencana Turki, AFAD, melaporkan bahwa episentrum gempa, yang melanda provinsi tersebut pada pukul 12:50 waktu setempat, terletak di Laut Marmara, sekitar 5,7 kilometer di bawah permukaan.
Gempa bumi tersebut cukup kuat hingga terasa di provinsi-provinsi yang berjarak hingga 482 kilometer.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Al-Monitor, Kamis, 24 April 2025, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya menyebut sebanyak 127 gempa susulan terjadi setelah gempa awal, termasuk satu gempa berkekuatan 5,9.
Akibat gempa ini, ribuan orang mengungsi. Saat hari semakin dingin dan gelap, sebagian dari mereka yang menunggu di taman kembali ke rumah mereka sementara yang lain tetap di luar.
Stadion olahraga, lapangan sepak bola, dan masjid tetap dibuka untuk warga yang tidak ingin bermalam di rumah mereka.
Setelah gempa, otoritas Turki meminta warga untuk tidak menggunakan ponsel mereka kecuali dalam keadaan darurat untuk menghindari kelebihan beban jaringan dan menggunakan internet sebagai gantinya.
Yerlikaya mengumumkan bahwa upaya penilaian kerusakan telah dimulai. Kantor Gubernur Istanbul mengumumkan bahwa tidak ada bangunan tempat tinggal yang runtuh di provinsi tersebut.
Pasien di beberapa rumah sakit di Istanbul yang dievakuasi sebagai tindakan pencegahan dibawa kembali ke dalam pada Rabu malam.
Gempa bumi terjadi pada hari libur resmi, yang dirayakan sebagai Hari Anak pada hari peringatan berdirinya Parlemen Turki pada tahun 1920.
Otoritas setempat di Istanbul mengatakan sekolah-sekolah akan tetap ditutup di Istanbul hingga minggu depan.
Terletak di serangkaian garis patahan, Turki sering mengalami gempa bumi yang mematikan. Yang terbaru, lebih dari 50.000 orang tewas dalam gempa bumi kembar, keduanya berkekuatan lebih dari 7, yang melanda Turki tenggara pada 6 Februari 2023, yang memengaruhi 11 provinsi.