UPdates—Kremlin pada hari Senin membantah laporan media yang menyatakan bahwa ada percakapan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden terpilih AS Donald Trump.
You may also like : 
Baru Satu Hari, Israel sudah Langgar Perjanjian Gencatan Senjata dengan Hizbullah
Media, termasuk Washington Post mengutip sumber anonim melaporkan bahwa pada hari Kamis, Putin dan Trump melakukan percakapan telepon.
You might be interested : 
Jelang Pilpres, Trump Gugat CBS News Rp157 Triliun karena Wawancara Kamala Harris di 60 Minutes
Dalam pembicaraan itu, Trump dilaporkan memberi tahu presiden Rusia untuk tidak meningkatkan perang Ukraina yang sedang berlangsung, yang mendekati hari ke-1.000.
"Tidak ada percakapan. Ini sama sekali tidak benar, ini fiksi belaka," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Anadolu, Senin, 11 November 2024.
Peskov kemudian menggambarkan publikasi semacam itu sebagai contoh paling jelas dari kualitas informasi yang sekarang dipublikasikan, terkadang bahkan oleh media yang cukup terkenal.
ia menegaskan, belum ada rencana konkret untuk menyelenggarakan percakapan telepon antara kedua pemimpin. Peskov lebih lanjut mengatakan bahwa Kremlin melihat kegelisahan tertentu di Eropa menyusul terpilihnya kembali Trump sebagai presiden.
Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan perubahan posisi Eropa terkait perang Ukraina.
"Saat ini kami membaca banyak informasi, kami tidak tahu sejauh mana itu sesuai dengan kenyataan. Namun, ada pernyataan dari perwakilan Eropa, dan pernyataan resmi, yang berbicara tentang kelanjutan garis umum mereka dalam menyediakan segala macam dukungan ... memompa senjata ke Ukraina untuk melanjutkan perang ini sampai akhir," tambahnya.
