UPdates - Hari Skizofrenia Sedunia setiap tahun diperingati setiap tanggal 24 Mei. Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit mental yang memengaruhi lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia.
Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia diciptakan untuk melawan stigma dan memudahkan orang mencari berbagai sumber daya untuk mendapatkan bantuan.
Disadur dari laman National Today, sabtu, 25 Mei 2025, skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala psikotik persisten seperti halusinasi pendengaran dan/atau penglihatan, pikiran delusi, disosiasi dari kenyataan, serta pikiran dan perilaku yang tidak teratur.
Biasanya mulai muncul saat pasien berusia awal dua puluhan, meskipun, dalam kasus yang jarang terjadi, gejala dapat muncul di masa kanak-kanak. Gangguan ini memengaruhi puluhan juta orang di dunia.
Kasus-kasus dengan deskripsi yang terkait dengan penderita skizofrenia mulai tercatat pada tahun 1700-an; penyakit ini telah ada sejak peradaban awal.
Penyakit ini baru terdaftar dan diakui pada awal tahun 1900-an ketika psikiater Eugen Bleuler menciptakan istilah skizofrenia.
Akan tetapi, perawatan yang tepat mengikuti prosedur medis manusiawi yang sah baru diadopsi sekitar tahun 1980, ketika pengobatan antipsikotik yang tepat diperkenalkan dan telah terjadi revolusi dalam perawatan psikiatri secara umum.
Skizofrenia adalah gangguan yang dapat diobati dan dalam beberapa kasus, bahkan dapat disembuhkan. Dengan pengobatan dan psikoterapi yang tepat, pasien telah menunjukkan perbaikan. Banyak orang masih enggan mencari pertolongan. Beberapa orang yang mencari pertolongan cenderung menderita stigma karena kondisi mereka daripada menerima perawatan.
Itulah sebabnya Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia dimulai agar pasien dan keluarga serta teman-teman mereka, ditambah semua orang di seluruh dunia dapat mempelajari lebih lanjut tentang gangguan tersebut dan mengetahui cara membantu jika diperlukan.