UPdates - Regulasi 11 pemain asing di Super League 2025/2026 terus memantik perdebatan panas di antara stakeholder sepak bola nasional.
Salah satunya adalah Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang menilai keputusan tersebut merugikan pemain lokal. Mereka pun berharap I-League atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar dapat melakukan peninjauan kembali.
Disadur dari website resmi APPI pada Kamis, 10 Juli 2025, penambahan kuota legiun impor memang dapat meningkatkan kualitas Super League. Salah satunya dengan transfer ilmu yang membuat pemain lokal kian berkembang dan bermuara kepada meningkatnya kualitas Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Hanya saja, APPI menyayangkan PT LIB yang tak mendengarkan aspirasi pemain sebelum menghadirkan aturan tersebut. Mayoritas pemain klub Super League merasa keberatan karena secara langsung bakal sangat mengurangi menit bermainnya.
Sama seperti musim-musim lalu, setiap klub melakoni 34 pertandingan di Super League 2025/2026. Namun, jumlah itu tak bakal bertambah lantaran hanya ada satu kompetisi profesional yang bergulir di Indonesia.
APPI lantas menyatakan bahwa sebanyak 198 pesepak bola lokal terancam menganggur pada musim baru nanti. Hal itu terjadi bila 18 klub memaksimalkan kuota 11 pemain asing yang sebelumnya hanya delapan.
Layaknya hukum rimba, 198 pemain yang musim lalu memperkuat klub Super League bakal tereliminasi ke Championship (Liga 2). Situasi itu membuat 198 pemain Championship terancam ke Liga 3 yang berstatus kompetisi amatir, bahkan kehilangan pekerjaan alias menganggur.