UPdates—Kebakaran di unit neonatal rumah sakit India menewaskan 10 bayi yang baru lahir. Pihak berwenang pada Sabtu menyebut 39 lainnya berhasil diselamatkan dari kobaran api yang disebabkan oleh mesin oksigen yang rusak.
Kebakaran di Maharani Lakshmibai Medical College di Jhansi, sekitar 450 kilometer selatan ibu kota New Delhi itu terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 10:30 waktu setempat
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tempat tidur dan dinding hangus di dalam bangsal saat kerumunan keluarga yang sedih menunggu di luar.
You might be interested : Jepang Gagas "NATO Asia"
“Anak saya telah pergi selamanya,” kata seorang ibu meratap sambil memegangi kepalanya karena sedih sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Digital Journal, Sabtu, 16 November 2024.
Bayi-bayi yang diselamatkan dari kebakaran, yang semuanya baru berusia beberapa hari, dipindahkan ke unit baru di dalam rumah sakit tempat staf merawat mereka.
“Sayangnya, sepuluh bayi meninggal meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin,” kata dokter Narendra Sengar, kepala sekolah kedokteran yang bekerja di rumah sakit tersebut, kepada AFP.
Sengar mengatakan, ke-39 bayi lainnya di bangsal berhasil diselamatkan dan dalam keadaan sehat. Laporan media sebelumnya menyebut 16 bayi mengalami luka kritis.
“Pemeriksaan postmortem terhadap bayi-bayi tersebut sedang dilakukan. Ke-39 bayi yang telah diselamatkan tidak terluka,” tambahnya.
Menurutnya, dokter dan staf yang bertugas bertaruh nyawa untuk menyelamatkan bayi-bayi tersebut. “Tanpa mempedulikan nyawa mereka sendiri. Berkat mereka, kami dapat menyelamatkan 39 bayi. Mereka adalah pahlawan yang sesungguhnya,” ujarnya.
Kepala polisi Gyanendra Kumar Singh mengatakan kebakaran kemungkinan bermula dari sebuah mesin oksigen.
"Semua anak yang diselamatkan selamat dan mendapatkan perawatan medis," kata Singh kepada AFP.
Wakil kepala menteri negara bagian Uttar Pradesh, Brajesh Pathak bertemu dengan orang tua dan kerabat bayi-bayi itu pada hari Sabtu dan meyakinkan mereka tentang penyelidikan menyeluruh.
Pathak mengatakan audit keselamatan rumah sakit dilakukan pada bulan Februari diikuti dengan latihan kebakaran tiga bulan kemudian.
"Penyebab kebakaran akan diselidiki. Jika ditemukan kelalaian, tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab dan tidak seorang pun akan luput," tegasnya.
Lewat sebuah unggahan di X, Perdana Menteri Narendra Modi menyebut kematian bayi-bayi itu sangat menyedihkan.
"Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang telah kehilangan anak-anak mereka yang tidak bersalah dalam hal ini. Saya berdoa kepada Tuhan untuk memberi mereka kekuatan untuk menanggung kehilangan yang sangat besar ini," tulisnya.
Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengumumkan kompensasi sebesar 500.000 rupee untuk masing-masing keluarga yang kehilangan bayinya.
"Saya berdoa kepada Tuhan Shri Ram agar memberikan keselamatan bagi jiwa-jiwa yang telah meninggal dan pemulihan yang cepat bagi yang terluka," tulisnya di X.
Kebakaran ini terjadi enam bulan setelah kebakaran serupa di sebuah rumah sakit anak-anak di New Delhi yang menewaskan enam bayi baru lahir.
Pihak berwenang mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak memiliki izin yang sah dan tidak memiliki pintu keluar darurat yang layak, dan polisi menangkap seorang dokter dan pemilik fasilitas tersebut setelah kejadian tersebut.
Kebakaran bulan Mei itu terjadi hanya beberapa jam setelah sedikitnya 27 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak, ketika kebakaran terjadi di sebuah taman bermain yang penuh sesak di bagian lain negara tersebut.
Peristiwa kebakaran gedung umum terjadi di India karena kurangnya peralatan pemadam kebakaran dan pengabaian peraturan keselamatan secara rutin.