UPdates - Hari Mendengarkan Sedunia atau World Listening Day selalu diperingati setiap tahun pada tanggal 18 Juli.
You may also like : Prakiraan Cuaca Hari Ini, 18 Juli: Luwu Utara, Pinrang, dan Toraja Utara Hujan Mulai Jumat Siang
Disadur dari National Today, World Listening Project (WLP) yang menjadi penggagas lahirnya peringatan hari ini pada tahun 2010 silam. Perusahaan amal tersebut ingin memberi pemahaman kepada dunia terhadap lingkungan, alam, masyarakat, dan budaya melalui praktik mendengarkan serta merekam.
WLP mengeksplorasi ekologi akustik, sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan alam yang dimediasi oleh suara. Mereka pun coba mengajak seluruh manusia untuk tenang, membuka telinga, dan mempelajari bentang suara di World Listening Day.
Instansi asal Chicago, Amerika Serikat tersebut juga mencetuskan Hari Mendengarkan Sedunia sebagai apresiasi terhadap kontribusi besar Raymond Murray Schafer. Dia adalah komposer dan aktivis lingkungan Kanada yang dianggap sebagai pendiri ekologi akustik yang lahir pada 18 Juli 1933.
Peringatan hari ini selalu mempunyai tema khusus di setiap tahunnya, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2010. Beberapa di antaranya adalah 'H20', 'Sounds Lost & Found', dan 'Listen to You!'.
Pada tahun 2017, tema Hari Mendengarkan Sedunia adalah 'Listening to the Ground'. Tema ini untuk menghormati kehidupan dan warisan komposer Amerika, yaitu Pauline Oliveros.
Salah satu quotes Pauline Oliveros yang terkenal adalah sebagai berikut:
“Terkadang kita berjalan di tanah, terkadang di trotoar atau aspal, atau permukaan lainnya. Bisakah kita menemukan tanah untuk dipijak dan bisakah kita mendengarkan suara tanah? Apakah kita kehilangan pijakan? Bisakah kita menemukan pijakan baru dengan mendengarkannya?”