UPdates - Tim Nasional (Timnas) Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak pada Putaran Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
You may also like : Catatan Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi dan Irak: Sama-sama Baru Sekali Menang!
Peluang menjadi juara grup agar lolos langsung ke Amerika Serikat tahun depan tentu saja ada. Namun, Skuad Garuda harus waspada karena pelatih Elang Hijau dan Singa Mesopotamia mempunyai dendam kesumat.
You might be interested : Catatan Pertemuan Indonesia vs Arab Saudi dan Irak: Sama-sama Baru Sekali Menang!
Pertama adalah Herve Renard, nakhoda asal Prancis yang menjalani periode kedua di Timnas Arab Saudi. Dia kembali pada 26 Oktober 2024 untuk mengambil peran Roberto Mancini yang dipecat sehari sebelumnya.
Herve Renard pun melakoni debut keduanya menangani Elang Hijau pada laga kelima Grup C Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dia berhasil mengangkat performa skuadnya yang tampil cukup dominan di kandang Australia, walau akhirnya laga harus berakhir imbang tanpa gol.
Lima hari berselang, tepatnya 19 November 2024, Arab Saudi menantang Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Saud Abdulhamid cs memang kembali mendominasi, tapi harus menderita kekalahan dengan skor 0-2 akibat brace Marselino Ferdinan.
Hasil negatif tersebut tentu saja mengejutkan Herve Renard yang pernah mengalahkan Argentina pada laga perdana Grup C Piala Dunia 2022. Dia kini berkesempatan balas dendam kepada Skuad Garuda, apalagi Arab Saudi yang menjadi tuan rumah pada 8 Oktober 2025 nanti.
Pelatih Irak, Grahaman Arnold yang sebenarnya paling dendam kepada Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, dia harus kehilangan pekerjaan gegara gagal mengalahkan Merah Putih.
Momen tersebut terjadi dalam laga kedua Grup C Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 10 September 2024. Kala itu, Australia yang ditangani oleh Graham Arnold hanya sanggup membawa pulang satu poin dari SUGBK atas hasil imbang 0-0.
Berselang 10 hari, federasi sepak bola negeri kanguru lantas memecat Graham Arnold karena menilai kegagalan mengalahkan Indonesia adalah sebuah kemunduran. Sekarang, juru taktik berusia 61 tahun ini bertekad melampiaskan dendam kesumatnya ketika bentrok pada 11 Oktober 2025 mendatang.