UPdates – Muhammad Alif Ramdan, santri asal Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, keluar sebagai juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pesantren Ramah Anak (PRA) Tingkat Nasional Tahun 2025.
You may also like : Jemaah Haji Asal Sinjai Wafat di Makkah, Diduga Kena Serangan Jantung
Tulisan Muhammad Alif Ramdan berjudul, “Prinsip Universal Pesantren Ramah Anak Berbasis Kearifan Lokal Bugis” menang dalam kategori Karya Tulis Ilmiah.
You might be interested : 29 Pejabat Pemkab Bone Bakal Ikuti Job Fit untuk Isi 16 Jabatan Kosong
Kemenangan Muhammad Alif Ramdan ini diumumkan oleh Kementerian Agama saat mengumumkan para juara Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pesantren Ramah Anak (PRA) Tingkat Nasional Tahun 2025, Sabtu, 26 Juli 2025.
Ajang ini diikuti lebih dari 400 santri dari berbagai pesantren di seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional serta menguatkan budaya ramah anak di lingkungan pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Suyitno, menyatakan bahwa tingginya partisipasi santri dalam lomba ini merupakan indikator menggembirakan dari tumbuhnya kesadaran literasi dan kepedulian sosial di lingkungan pesantren.
“Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini adalah bagian dari gerakan nasional untuk mendorong hadirnya ruang-ruang aman dan ramah bagi anak di pesantren. Karya-karya para santri membuktikan bahwa mereka tidak hanya belajar, tetapi juga berpikir kritis dan peduli terhadap sesama,” ujar Suyitno, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu, 26 Juli 2025.
Lomba ini dibagi ke dalam tiga kategori, yakni Opini Argumentatif, Karya Tulis Ilmiah, dan Esai Reflektif Praktik Nilai Baik.
Setiap kategori melahirkan gagasan-gagasan progresif dari para santri, mulai dari isu senioritas, kesehatan mental, perundungan, hingga inklusivitas bagi santri berkebutuhan khusus.
Direktur Pesantren, Basnang Said, menegaskan bahwa lomba ini tidak hanya melahirkan juara, tetapi juga mendorong perubahan cara pandang terhadap pendidikan berbasis nilai di pesantren.
“Lomba ini membuka ruang bagi santri untuk menyuarakan pengalaman dan harapan mereka. Kita mendengar suara-suara dari Mojokerto, Banten, Bone, hingga Papua Barat Daya, semuanya mengarah pada satu titik: pesantren harus menjadi tempat yang aman, inklusif, dan mendidik dengan cinta,” jelas Basnang.
Salah satu Expert Judgement (Juri) Lomba, Alissa Wahid menyatakan bahwa orisinalitas, eksplorasi kitab kuning dan sistematika gagasan perlu menjadi beberapa indikator dalam penilaian karya tulis tiga kategori ini.
Pemberian penyerahan Hadiah berupa Tabungan dari Bank Mandiri diserahkan oleh Kepala Bidang Pontren/PAPKIS/Pendis di Wilayah Provinsi Pemenang berada.
Berikut daftar para juara Lomba Karya Tulis Pesantren Ramah Anak Tingkat Nasional Tahun 2025:
Kategori Opini Argumentatif
Kategori Karya Tulis Ilmiah
Kategori Esai Reflektif Praktik Nilai Baik
Para pemenang menerima piagam penghargaan dan uang pembinaan dengan total hadiah hingga Rp3 juta per juara, yang disalurkan melalui dana CSR PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.