UPdates - Lagu nasional berjudul ‘Tanah Airku’ sering kali berkumandang setiap kali Tim Nasional (Timnas) Indonesia berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Bukan rahasia umum lagi, kalau lagu yang sangat menggetarkan dan membuat hati merinding tersebut merupakan ciptaan Saridjah Niung alias Ibu Soed. Namun tak banyak yang tahu bahwa Ibu Soed merupakan anak dari seorang pelaut asal Bugis yang telah lama menetap di Sukabumi.
Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari website Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sabtu, 2 Agustus 2025, ayah kandung Ibu Soed bernama Mohamad Niung.
Setelah lama tinggal di Sukabumi, Mohamad Niung beralih profesi menjadi pengawal pensiunan Wakil Ketua Kejaksaan Tinggi di Jakarta kala itu, yaitu J.F. Kramer.
Ibu Soed kemudian diajarkan bermain biola dan menjadi anak angkat oleh J.F. Kramer. Wanita kelahiran Sukabumi, 26 Maret 1908 ini pun terus mengasah bakatnya dalam dunia musik.
Pada acara Sumpah Pemuda di Gedung Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, Ibu Soed dengan biolanya mengiringi W.R. Soepratman yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ibu Soed juga bersahabat dengan Cornel Simanjuntak, Ismail Marzuki, Kusbini, dan tokoh-tokoh nasionalis lain pun banyak menciptakan lagu perjuangan nasional. Di antaranya adalah ‘Berkibarlah Benderaku’, ‘Bendera Merah Putih’, ‘Indonesia Tumpah Darahku’, ‘Himne Kemerdekaan’, dan tentu saja ‘Tanah Airku’.
Selain itu, Ibu Soed juga menciptakan lagu anak-anak seperti ‘Naik Kereta Api’, ‘Tik Tik Bunyi Hujan’, ‘Naik-Naik ke Puncak Gunung’, dan masih banyak lagi.
Ia menciptakan lagu bertema riang gembira tersebut atas kemirisan dan kepeduliannya terhadap kondisi anak-anak Indonesia kala itu.
Ibu Soed memang telah wafat pada 26 Mei 1993, namun karyanya akan selalu abadi untuk menumbuhkan semangat dan rasa cinta terhadap tanah airku, Indonesia.
