UPdates—Senyuman seringkali dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan bahkan memiliki manfaat kesehatan, seperti mengurangi stres.
You may also like : Sekitar 600 Tentara Korea Utara Tewas di Perang Rusia-Ukraina, 4.000-an Terluka
Namun, senyum bisa berubah menjadi malapetaka di Korea Utara jika ekspresi wajah yang secara alami muncul saat seseorang merasa senang atau bahagia itu dilakukan pada 8 Juli.
You might be interested : Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Pesawat Nirawak Bunuh Diri
Ya, setiap tanggal 8 Juli, seluruh warga Korea Utara dilarang tersenyum. Larangan tersebut dikeluarkan pemerintah karena 8 Juli ditetapkan sebagai hari berkabung nasional untuk mengenang bapak pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, yang wafat pada 1994.
Selain tersenyum, pada 8 Juli, warga Korut juga dilarang minum alkohol, dan bahkan berbicara keras.
Pembatasan lainnya termasuk tidak melakukan aktivitas menyenangkan seperti merayakan ulang tahun, menari, atau bahkan bercanda.
Laporan Times Now sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari International Business Times, Kamis, 21 Agustus 2025, melanggar aturan ini dapat mengakibatkan warga negara dikirim ke kamp kerja paksa atau bahkan dibunuh dengan cara dihukum mati.
Hukuman keras itu dijatuhkan karena mereka yang melanggar dianggap tidak sopan kepada mantan petinggi negara.
Masa berkabung ini biasanya berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 8 hingga 17 Juli. Selama masa ini, negara ini berada dalam suasana duka, dan segala bentuk hiburan atau pertunjukan kegembiraan di depan umum, termasuk aktivitas rekreasi tidak dianjurkan.
Selain berbagai larangan itu, warga dan wisatawan yang mengunjungi makam kaca jenazah Kim Il Sung yang saat ini diawetkan juga diharuskan sujud di kakinya.