UPdates - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan kasus keracunan massal ratusan siswa akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Selasa, 23 September 2025. Kecamatan Cipongkor menjadi daerah paling banyak kasus tersebut.
You may also like : Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, DPR Tagih Hasil Uji dan Minta BPJPH Serius Awasi Status Kehalalan
Berdasarkan data yang dihimpun Keidenesia.TV, peristiwa keracunan MBG pertama terjadi pada Senin, 22 September 2025 siang. Saat itu tercatat 70 orang siswa keracunan massal usai menyantap hidangan MBG di Kecamatan Cipongkor yang berasal dari sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.
You might be interested : Kalimantan dan Papua "Protes", Porsi Rp10 Ribu tak Cukup untuk Makan Bergizi Gratis
Gejala yang dialami para siswa yakni mual, muntah, pusing hingga sesak. Para siswa yang keracunan pun harus mendapat penanganan medis di puskesmas dan rumah sakit.
Pada hari yang sama, jumlah korban keracunan di Kecamatan Cipongkor kemudian terus bertambah hingga mencapai 393 korban.
Sehari setelah Pemkab Bandung Barat menetapkan kasus keracunan ratusan siswa sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Selasa, 23 September 2025, Kasus serupa kembali terjadi.
Pada hari Rabu, 24 September 2025, kasus keracunan ratusan siswa kembali terjadi di Cipongkor dan di Cihampelas, dengan jumlah korban sebanyak 449 orang.
Berdasarkan data terakhir dari Dinkes Bandung Barat perhari Rabu, 24 September 2025 pukul 16.24 WIB, jumlah korban keracunan mencapai 842 siswa.
Dalam keterangannya, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama instansi terkait tengah melakukan investigasi terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menghidangkan masakan MBG. Selama investigasi berlangsung, 85 dapur SPPG yang ada di Kecamatan Cipongkor ditutup sementara.