UPdates – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,5 yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa, 30 September 2025 dini hari, mengakibatkan tiga warga luka-luka dan kini mendapat perawatan di Puskesmas Gayam, Sumenep.
You may also like : BNPB: 91 Santri Diperkirakan Masih Tertimbun Reruntuhan di Ponpes Al Khozyni Sidoarjo
Dilansir dari laman BNPB, hingga hari ini, Rabu, 1 September 2025, tim gabungan dari BPBD Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan dan penanganan darurat di lapangan.
You might be interested : Gunung Raung Status Waspada, Lewotobi Bikin 3 Bandara Ditutup Sementara
Adapun data kaji sementara tercatat 30 unit rumah rusak termasuk empat fasilitas ibadah terdampak dan satu fasilitas kesehatan. Sementara itu, listrik sempat padam di Kecamatan Gayam akibat guncangan gempa dan kini dalam proses pemulihan.
Gempa yang terjadi pada pukul 23.49 WIB itu sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar oleh guncangan yang cukup kuat. Hingga pukul 00.29 WIB tercatat empat gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 4,4.
Upaya penanganan darurat dilakukan dengan monitoring pascagempa, pendataan kerusakan, serta penyampaian himbauan agar masyarakat tetap tenang dan waspada.
BPBD juga meminta warga untuk tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta memastikan keamanan bangunan sebelum kembali beraktivitas di dalam rumah.
BNPB terus memantau kondisi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait. Informasi resmi perkembangan penanganan gempa akan disampaikan secara berkala.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan Magnitudo (M) 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur, pada Selasa, 30 September 2025.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa ini terjadi pada pukul 23.49.53 WIB, dengan kedalaman 11 kilometer dan lokasi gempa berada sekitar 50 kilometer arah tenggara Sumenep, Jawa Timur pada pada koordinat 7.25 LS,114.22 BT.
BMKG juga menyebutkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4,4.