
UPdates—Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyatakan akan memberikan perlindungan kepada terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara.
You may also like :
Menteri PPPA Arifah Fauzi Kunjungi 5 Korban Kekerasan di Sulsel
Arifah Fauzi beralasan, terduga pelaku masih berstatus sebagai pelajar dan masih di bawah umur. "Oh iya pasti kami lakukan pendampingan baik untuk terduga pelaku maupun anak-anak lainnya," ujarnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari RRI.co.id, Minggu, 9 November 2025.
Menurut Arifah, Kementerian PPPA juga akan melakukan assessment terhadap terduga pelaku peledakan yang berdasarkan informasi yang beredar sering menerima perundungan (bully) dari kawan-kawan sekelasnya.
Namun, dia mengaku bakal lebih dulu memastikan kondisi korban yang mengalami luka-luka dan trauma.
"Yang penting sekarang anak-anak itu harus menjalani pemulihan terlebih dulu supaya sehat," ujarnya.
Setelah itu dipastikan akan dilanjutkan dengan tahapan-tahapan penanganan yang harus dilakukan.
Sabtu, 18 November kemarin, Arifah Fauzi menyambangi SMA Negeri 72. Kedatangannya untuk memastikan aktivitas di sekolah tersebut kembali normal usai ledakan yang menyebabkan puluhan siswa luka-luka.
Arifah mengatakan kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 tidak boleh berhenti. "Sekarang kami ingin membicarakan sistem metoda yang akan dijalankan di sekolah ini," ucapnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Periode 2025-2030 itu melanjutkan, "Kami akan berbagi tugas dengan pihak-pihak terkait lainnya.”
Sementara itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan masih terus mendalami kasus peledakan di SMAN 72. Hingga saat ini, lembaga tersebut fokus pada upaya perlindungan terhadap para korban dan keluarganya.
Wakil Ketua LPSK, Mahyudin, mengatakan timnya baru menelusuri kondisi dan situasi di lokasi kejadian. "Kami masih dalam proses pendalaman, jadi belum bisa menyampaikan lebih jauh," ujarnya.