Karaoke bareng teman (Foto: Freepik)

Karaoke Bareng Teman dan Paduan Suara Ternyata Bisa Bikin Lebih Sehat

14 December 2025
Font +
Font -

UPdates—Bernyanyi telah dikaitkan dengan banyak manfaat bagi kesehatan, kesejahteraan, daya tahan terhadap penyakit, dan pemulihan dari cedera.

Akan tetapi, ketika bernyanyi dalam kelompok, manfaat ini terlihat lebih besar daripada yang terlihat pada penyanyi solo.

Penelitian ini, meskipun bukan hal baru, tetap menjadi alasan yang cukup bagus untuk bergabung dengan kelompok paduan suara atau paduan suara gereja selama liburan, atau untuk menjadikan Malam Tahun Baru sebagai kesempatan untuk karaoke bareng teman.

Homo sapiens adalah mahluk sosial, dengan hampir setiap aspek gaya hidupnya bergantung pada sesama manusia.

Mengingat isolasi sosial mematikan bagi spesies kita, mungkin tidak mengherankan bahwa menyelaraskan suara kita bersama membuat kita merasa lebih baik daripada menyanyikan lagu sendirian.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia sebenarnya bernyanyi sebelum kita bisa berbicara: bahwa kita secara bertahap memperluas kapasitas vokal kita dengan meniru nada-nada alam.

Bernyanyi mengaktifkan saraf vagus, yang memodulasi kemampuan tubuh kita untuk menenangkan diri.

Aktivasi dilakukan melalui pernapasan panjang dan lambat yang dibutuhkan untuk menyanyikan seluruh bait dan nada panjang, yang juga mengaktifkan banyak jalur saraf di kedua sisi otak, dan melepaskan endorfin yang membuat kita merasa nyaman.

David Cox, yang meneliti topik ini untuk BBC, menulis bahwa bernyanyi juga menghasilkan efek fisik terukur lainnya. Termasuk pengaturan detak jantung dan tekanan darah.

Bernyanyi dalam kelompok atau paduan suara, kata Cox, bahkan telah ditemukan dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan cara yang tidak dapat dilakukan hanya dengan mendengarkan musik yang sama.

Sebagian dari hal ini mungkin dapat dijelaskan oleh tuntutan yang diberikan bernyanyi pada sistem pernapasan, yang telah dihitung sama beratnya dengan berjalan cepat.

Di mana ada pengerahan kardiovaskular, di situ ada kesehatan dan keselarasan fisiologis yang lebih baik, termasuk dalam sistem kekebalan tubuh.

Namun, sains juga telah menunjukkan bahwa orang asing yang sama sekali tidak saling kenal dapat menjalin ikatan yang sangat erat setelah bernyanyi bersama dengan cara yang tidak terlihat dalam olahraga tim, misalnya.

Ini disebut efek pemecah kebekuan, dan sangat menggambarkan fakta bahwa bernyanyi dapat mengungkapkan karakter batin seseorang lebih dari sekadar obrolan ringan.

“Saya tidak bisa berbicara mewakili semua budaya di dunia, tetapi di Barat, bernyanyi tampaknya merupakan perpanjangan dari berbicara,” kata Andy Corbley, pemimpin redaksi GNN, yang dilatih sebagai penyanyi dan bekerja sebagai pelatih vokal anak-anak sebelum terjun ke dunia jurnalistik sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Good News Network, Minggu, 14 Desember 2025.

“Dalam pekerjaan saya, saya menemukan bahwa anak-anak yang paling bersemangat bercerita tentang kehidupan mereka di luar kelas juga merupakan anak-anak yang paling lantang bersuara di studio. Saya memiliki seorang murid yang bisu selektif, dan yang tidak mau berbicara dengan saya—bahkan tidak bisa mengucapkan salam—tetapi setelah 90 menit pelatihan, ia mampu menyanyikan kata-kata yang biasanya tidak ia ucapkan,” lanjutnya.

Menurutnya, ini menunjukkan bagaimana bernyanyi dimulai dengan kepercayaan. “Kepercayaan pada diri sendiri bahwa kata-kata Anda memiliki nilai dan kekuatan, dan kepercayaan bahwa orang-orang di sekitar Anda akan mendengarkan kata-kata tersebut. Itu adalah semacam kontrak sosial yang sangat kuat,” jelasnya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

capture

Bertrand Russell

“Perang tidak menentukan siapa yang benar, hanya siapa yang tersisa.”
Load More >