UPdates - Setiap 30 November diperingati sebagai Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia. Hari ini diperingati untuk mengenang jutaan nyawa yang hilang akibat penggunaan senjata kimia dalam konflik bersenjata.
Dikutip Keidenesia dari laman National Today, Sabtu, 30 November 2024, peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghormati para korban perang kimia. Senjata kimia pertama kali digunakan pada masa Perang Dunia I, dengan salah satu pelopor penggunaannya adalah ahli kimia Jerman, Fritz Haber.
Selain dikenal karena penemuan proses Haber-Bosch yang mendasari produksi pupuk global, yang mendukung pertanian dunia, Haber juga mencatatkan sejarah kelam dalam pengembangan senjata kimia.
Pada 1915, saat Perang Dunia I, Jerman menggunakan gas klorin pertama kali dalam Pertempuran Ypres Kedua, menewaskan ribuan tentara dan penduduk sipil.
Haber, yang saat itu menjabat sebagai ilmuwan militer, mengembangkan gas beracun dan peralatan pelindung, seperti masker gas, yang kemudian menjadi bagian integral dari peperangan parit. Meskipun penemuan tersebut dapat menyelamatkan nyawa, aplikasi militernya membuka babak kelam dalam sejarah senjata kimia.
Pengembangan senjata kimia berlanjut setelah Perang Dunia I, dengan eksperimen dan produksi senjata yang semakin mematikan, baik oleh negara-negara yang terlibat dalam perang maupun di negara lain.
Ancaman senjata kimia terus berlanjut hingga abad ke-20, dengan penggunaan senjata tersebut dalam berbagai konflik, seperti Perang Iran-Irak pada 1980-an.
Sebagai respons terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh senjata kimia, pada 1992 negara-negara dunia sepakat untuk menyusun Konvensi Senjata Kimia. Perjanjian internasional ini akhirnya disahkan pada tahun 1997, dengan tujuan menghapuskan senjata kimia secara global.
Sebagian besar negara anggota PBB telah berkomitmen untuk menghancurkan senjata kimia mereka dan mencegah penyebaran senjata pemusnah massal ini.
Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia menjadi simbol penting dalam perjuangan melawan penggunaan senjata kimia dan mengingatkan dunia akan pentingnya perdamaian dan upaya kolektif untuk mencegah bencana kemanusiaan di masa depan.
Peringatan ini juga menjadi momentum bagi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk memperkuat upaya disarmamen dan melindungi masa depan dunia dari ancaman senjata pemusnah massal tersebut.