
UPdates—Seorang pria meninggal dunia saat mengikuti lomba makan semangka untuk memenangkan seporsi keripik gratis di hotel tempatnya menginap.
You may also like :
3 Ledakan, Teror Bom di Dekat Istana Presiden Brasil Jelang KTT G20
Ayah empat anak berusia antara empat bulan dan 14 tahun itu meninggal dunia di depan istrinya karena tersedak semangka.
You might be interested :
Pesawat Jatuh dan Tabrak Bus di Jalan Ramai di Sao Paulo Brasil
Carlos Cerasomma, 37 tahun, sedang memainkan permainan bernama ‘Boca de Melancia’, yang berarti ‘Mulut Semangka’, di mana para peserta mencoba memakan buah eksotis itu secepat mungkin.
Aturan permainan mengharuskan peserta untuk memakan semangka secepat mungkin tanpa menggunakan tangan, sambil membungkuk untuk memakannya dari meja rendah.
Ia saat itu sedang berkompetisi dengan tamu hotel lainnya untuk memenangkan porsi kentang goreng, kata para tamu hotel.
Istri Carlos, Kimberly Santos, mengatakan bahwa staf di Sao Pedro Thermas Resort di Sao Paulo, Brasil, mendorongnya untuk menghabiskan potongan semangka terakhir sebelum menyadari bahwa ia tidak sadarkan diri.
Seperti dilaporkan media berita Brasil, G1 Globo, Carlos Cerasomma dibawa ke rumah sakit, di mana dokter memastikan ia meninggal karena sesak napas akibat penyumbatan saluran napas.
“Korban tersedak makanan dan dibawa ke UPA (Unit Gawat Darurat), tetapi tidak selamat,” kata Sekretariat Keamanan Publik São Paulo dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Metro, Selasa, 30 Desember 2025.
“Kasus ini didaftarkan sebagai kematian mencurigakan di Kantor Polisi São Pedro,” lanjut pernyataan tersebut.
Salah satu tamu hotel, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa orang-orang berteriak dan mulai bertanya apakah ada yang bisa melakukan manuver Heimlich.
“Seorang tamu datang untuk membantu, saya yakin dia seorang dokter. Mereka bergantian melakukan CPR,” katanya.
Kimberly menuduh resor tersebut bertanggung jawab atas kematian suaminya setelah menyebutkan kurangnya staf medis di lokasi.
Ia mengatakan seorang perawat kemudian tiba tetapi tidak melakukan tindakan apa pun pada Carlos.
Suaminya tergeletak di tanah selama 30 menit sebelum petugas pemadam kebakaran membawanya ke rumah sakit.
Para tamu hotel kata dia bergegas memberikan pertolongan pertama kepada suaminya, dan mengatakan bahwa penjaga pantai dan staf lainnya tidak bereaksi cukup cepat.
Menurut Kimberly, suaminya berada dalam posisi berbahaya, dengan menyebutkan tinggi badannya 5 kaki 11 inci terlalu tinggi untuk meja yang rendah.
Kimberly menyalahkan staf karena tidak menyadari betapa rendahnya meja itu lebih awal dan mengatakan ia berencana untuk mengambil tindakan hukum terhadap hotel tersebut.
Resor tersebut membantah tuduhan itu, mengklaim Carlos masih hidup sebelum dilarikan ke rumah sakit.
“Tamu tersebut segera dibawa ke rumah sakit dalam keadaan hidup, di mana, dengan sangat menyesal, beliau telah meninggal dunia,” ujar seorang juru bicara Sao Pedro Thermas Resort.
Pihak hotel mengaku terus berkomunikasi dengan keluarga, menawarkan semua dukungan dan penghiburan yang diperlukan selama masa duka cita yang mendalam ini.
“Kami menegaskan kembali solidaritas dan rasa hormat kami kepada keluarga dan teman-teman, sambil tetap menjaga privasi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.
Kematian akibat tersedak bukanlah hal yang jarang terjadi. Baru-baru ini, seorang pria di Italia meninggal karena tersedak saat makan sepotong panettone yang tersangkut di saluran pernapasannya.