UPdates—Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat. Pelakunya seorang pelajar perempuan berusia 17 tahun.
You may also like : Dua Pilot Angkatan Laut AS Ditembak Jatuh di Laut Merah
Insiden ini terjadi di Sekolah Kristen Abundant Life di Madison, Wisconsin, AS pada Senin, 16 Desember waktu setempat. Penembakan itu terjadi sebelum pukul 11 pagi.
Pihak berwenang menurut laporan New York Post yang dilansir keidenesia.tv dari The Hindustan Times, Selasa, 17 Desember 2024 mengatakan, siswa tersebut menembak mati seorang murid remaja dan seorang guru, serta melukai enam orang lainnya, termasuk dua siswa yang mengalami luka serius.
Di antara empat orang lainnya yang terluka adalah tiga siswa dan seorang guru. Dua di antaranya telah dipulangkan dari rumah sakit.
Penembak remaja juga ditemukan tewas di tempat kejadian, kata pejabat dan sumber penegak hukum kepada The Associated Press.
Salah satu dari dua korban yang kehilangan nyawa sudah meninggal saat pihak berwenang tiba. Sementara yang lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Kepala Polisi Madison Shon Barnes mengatakan bahwa pihak berwenang tiba di sekolah dalam waktu tiga menit setelah menerima panggilan 911 tentang penembakan yang sedang berlangsung di sekolah yang merupakan fasilitas K-12 dengan sekitar 400 siswa.
“Kami tahu penembakan itu terjadi di satu tempat. Saya tidak tahu apakah itu di ruang kelas atau lorong," kata Barnes.
Barnes menambahkan bahwa motif di balik penembakan itu masih belum jelas, tetapi keluarga tersangka menyatakan akan bekerja sama dengan penegak hukum.
Ia menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda peringatan yang jelas bahwa kekerasan akan terjadi di sekolah itu.
“Kami tidak tahu apakah penembak itu pernah berhubungan dengan penegak hukum sebelumnya. Banyak dari Anda yang bertanya kepada saya tentang ‘mengapa’ hal ini terjadi. Mengapa ini terjadi? Apa motivasinya? Saya tidak tahu,” ujarnya.
Barnes mengatakan bahwa sekolah itu dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan kelompok usia. "Tidak ada bukti bahwa ada orang yang terluka yang tidak berada dalam kelompok usia tersebut," katanya, yang berarti pelaku menembak guru dan teman-temannya.
Menurut Barnes, ini adalah kejadian yang sangat memilukan. "Hari ini benar-benar hari yang menyedihkan bagi Madison dan negara kita," katanya.
Polisi mengatakan mereka tidak menembakkan senjata mereka ke arah penembak. "Kami tahu bahwa ini adalah tengah hari, hari sekolah, jadi akan ada cedera lain yang harus kami hadapi untuk waktu yang sangat, sangat lama," jelas Barnes.
Para orang tua telah dipersatukan kembali dengan anak-anak mereka setelah tragedi tersebut. Pejabat sekolah Barbara Wiers mengatakan insiden itu mengguncang komunitas sekolah mereka.
Dia menambahkan bahwa sekolah tidak memiliki detektor logam atau petugas sumber daya sekolah. Namun, langkah-langkah keamanan lainnya, seperti pemindaian visual, sudah diterapkan.