UPdates - Banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), membuat 1.551 warga terpaksa mengungsi. Para korban banjir pun terpaksa mengungsi ke 27 titik pengungsian yang tersebar di tiga kecamatan terdampak.
You may also like : Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk 20 Wilayah di Sulsel: Waspada Hujan Lebat, Banjir, dan Longsor
Berdasarkan data dari Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Kecamatan Manggala tercatat sebagai wilayah yang paling parah terdampak dengan 760 jiwa mengungsi di 12 titik.
Kemudian di Kecamatan Biringkanaya terdapat 711 pengungsi yang tersebar di 12 titik pengungsian. Sedangkan di Kecamatan Panakukang, 80 jiwa mengungsi di tiga titik yang disediakan.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto meminta agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Makassar untuk tetap siaga 24 jam sepanjang musim penghujan. Apalagi cuaca ekstrem berpotensi mAsih melanda Kota Makassar beberapa hari ke depan.
“24 jam kita standby di musim penghujan ini, terus semangat, terus berdedikasi, dan terus memberikan pelayanan terbaik, dan terus mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk dari banjir tahun ini,” imbau Danny Pomanto dikutip Keidenesia dari laman resmi Pemkot Makassar, Senin, 23 Desember 2024.
Danny tidak memungkiri cuaca ekstrem bukan hanya terjadi di Kota Makassar, tetapi juga melanda banyak wilayah di dunia, termasuk kota besar seperti Jakarta, serta negara maju seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.
“Makassar adalah salah satu daerah yang sering kali terdampak cuaca ekstrem,” ujar Danny Pomanto.
Menurutnya, cuaca ekstrem yang sedang melanda Makassar saat ini meningkatkan risiko banjir yang cukup tinggi. Bencana kekeringan juga dapat terjadi dalam waktu bersamaan.
Bahkan lanjut Danny, Makassar berpotensi mengalami bencana dua kali dalam setahun, dengan banjir yang dapat terjadi beberapa kali selama musim penghujan.
Menghadapi kondisi tersebut, Danny mengimbau seluruh OPD untuk meningkatkan koordinasi dan terus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk.
"Kita harus siaga 24 jam di musim penghujan ini, terus semangat, terus berdedikasi, dan memberikan pelayanan terbaik,” ujar Danny Pomanto.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk bersatu, saling membantu, dan menghindari sikap saling menyalahkan. “Yang penting adalah bagaimana penyelamatan keluarga, terutama anak-anak kita dan orang tua kita,” tutupnya.