UPdates—Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto diklaim sudah membuat puluhan video dugaan skandal korupsi pejabat negara yang menurut klaim PDIP kalau dirilis akan menggemparkan.
You may also like : DPR Kritik Pedas Pemerintah tak Usulkan RUU Perampasan Aset dalam RUU Prolegnas Prioritas 2025
Politikus PDIP, Guntur Romli adalah orang pertama yang mengungkap hal itu. Menurutnya, Hasto memiliki kartu AS para pejabat yang diduga melakukan korupsi dan meyakini bukti tersebut akan mengubah peta pemberantasan korupsi di Indonesia.
You might be interested : Prabowo Ingin Pilkada Kembali ke DPRD, Begini Tanggapan Partai Politik
"Ini video-video nanti kalau dirilis, akan menggemparkan, akan mengubah peta pemberantasan korupsi, opini publik dan luar biasa. Karena yang akan disebut nama-namanya dan bukti-buktinya nanti sungguh mencengangkan,” kata Guntur dalam cuplikan video yang banyak beredar di X.com sebagaimana dilansir keidenesia.tv pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Mantan kader PSI itu mengatakan, video yang dibuat Hasto merupakan lanjutan dari video keterangannya pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang menarik adalah Mas Hasto telah membuat puluhan video. Yang tadi disampaikan itu yang pertama. Akan ada lanjutan puluhan video yang juga di situ akan membongkar dugaan keterlibatan petinggi-petinggi negara," jelas juru bicara PDIP tersebut.
Pernyataan Guntur Romli itu mengundang banyak komentar. Salah satunya dari petinggi Partai Demokrat, Benny K Harman. Anggota DPR RI itu lewat akun X pribadinya mengatakan senang mendengar kabar tersebut.
"Senang mendengar berita ini. Ada tokoh politik yang siap perang terbuka melawan korupsi, juga siap korbankan jiwa dan raganya untuk bongkar dugaan skandal korupsi pejabat negara. Ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo yang menyatakan perang total melawan koruptor," kata Benny sebagaimana dipantau keidenesia.tv dari akun X-nya, @BennyHarmanID, Sabtu, 28 Desember 2024.
Seperti diketahui, Hasto dijerat dua kasus oleh KPK. Pertama, ia ditetapkan sebagai tersangka suap kepada komisioner KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan. Kemudian kasus kedua adalah perintangan penyidikan kasus mantan caleg PDIP Harun Masiku.
Dalam pernyataannya setelah ditetapkan sebagai tersangka, Hasto merasa dirinya dikriminalisasi. Meski tidak menyebut namanya secara langsung, ia mengarahkan tuduhannya kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi sendiri hanya berkomentar singkat menanggapi narasi-narasi yang mengaitkan dirinya dengan status tersangka Hasto yang selama dua dekade menjadi koleganya. Ia mengatakan dirinya sudah pensiun dan meminta semua pihak menghormati proses hukum.