UPdates—Manchester United tidak mampu mengubah nasib buruk mereka di akhir tahun 2024. Menjamu Newcastle United di Old Trafford pada pekan ke-19 Premier League, mereka kembali kalah 0-2.
You may also like : Jadwal Liga Inggris, Spanyol, dan Italia Tengah Pekan Ini: Ada Arsenal vs MU
Alexander Isak membuka skor di menit ke-4 lewat tandukan jarak dekat yang kemudian digandakan Joelinton pada menit ke-19 dengan skenario yang nyaris sama.
You might be interested : Prediksi Piala Liga Inggris Tottenham Hotspur vs Manchester United
Ini adalah kekalahan kelima Ruben Amorim dan pasukannya dalam delapan pertandingan Premier League pertamanya. Itu membuat Amorim kini memegang rekor terburuk manajer Manchester United dalam 103 tahun.
Secara umum, ini adalah pertengahan musim dingin yang suram bagi Manchester United. Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari BBC Live, Selasa, 31 Desember 2024, MU sudah kalah tiga kali di pertandingan liga berturut-turut di kandang untuk pertama kalinya sejak Desember 1978 hingga Februari 1979.
Selain itu, ini adalah pertama kalinya mereka kalah tiga pertandingan liga berturut-turut tanpa mencetak gol sejak Mei 2015.
Statistik buruk lainnya, hasil minor melawan The Magpies menjadikan MU menelan lima kekalahan liga dalam bulan yang sama untuk pertama kalinya sejak September 1962.
Setan Merah juga menyelesaikan tahun kalender di bawah posisi ketujuh dalam klasemen untuk pertama kalinya sejak 1989, ketika mereka berada di posisi ke-15.
Jumlah poin mereka yang hanya 22 dalam 19 pertandingan juga membuat United mencetak rekor klub baru untuk poin terendah di pertengahan musim Liga Primer, mengalahkan rekor sebelumnya yaitu 28 poin pada 2019-20.
Berbicara kepada Sky Sports, Amorim mengatakan, ini memang momen yang sangat sulit bagi Setan Merah. Menurutnya, mereka harus mengakuinya dengan jujur dan berusaha terus berjuang untuk memperbaiki keadaan.
"Itu sangat jelas dan kami harus berjuang. Ini adalah momen yang sangat sulit, salah satu momen tersulit dalam sejarah Manchester United dan kami harus menghadapinya dengan jujur dan untuk memperjelasnya, kami harus berjuang di pertandingan berikutnya," tegasnya.
Keputusan Amorim untuk memaksakan skema tiga bek yang menjadi formasi andalannya di Sporting CP tampaknya berkontribusi pada rentetan hasil buruk mereka. Namun, Amorim mengatakan ia masih percaya dengan gaya yang ia usung.
"Jika saya tidak percaya, saya akan berubah karena saya tidak keras kepala. Saya percaya pada sesuatu dan saya benar-benar berpegang teguh pada itu," jelasnya.