UPdates—Lebih 100 anak jatuh sakit karena makan siang sekolah gratis. Seekor ular mati ditemukan dalam makanan tersebut, namun tetap disajikan ke siswa.
You may also like : Melompat Gegara Mengira Kereta Terbakar, 12 Penumpang Tewas dan 15 Terluka
Peristiwa ini terjadi di India. Badan hak asasi manusia India saat ini sedang menyelidiki laporan tersebut.
Komisi Hak Asasi Manusia Nasional (NHRC) dalam sebuah pernyataan menyebut juru masak dilaporkan tetap menyajikan makan siang tersebut meskipun telah mengeluarkan bangkai hewan melata itu dari dalam makanan.
Komisi tersebut mengatakan sekitar 500 anak diyakini telah disajikan makanan tersebut di kota Mokama di negara bagian Bihar, India timur.
Setelah anak-anak mulai jatuh sakit, penduduk setempat memblokir jalan sebagai bentuk protes, kata NHRC. Tidak diketahui jenis ular dalam makanan tersebut.
"Komisi telah mengamati bahwa isi laporan tersebut, jika benar, menimbulkan masalah serius pelanggaran hak asasi manusia kepada para siswa," kata NHRC sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari BBC, Jumat, 2 Mei 2025.
Pernyataan tersebut menuntut laporan terperinci dalam waktu dua minggu dari pejabat senior negara yang akan mencakup status kesehatan anak-anak.
Makanan sekolah gratis, yang dikenal sebagai Makanan Siang, pertama kali diperkenalkan untuk anak-anak dari latar belakang miskin di kota selatan Chennai (Madras) pada tahun 1925.
Sebagai salah satu skema terbesar di dunia, program ini diperkenalkan untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan kehadiran di sekolah. Namun, ada keluhan tentang kebersihan makanan yang buruk.
Pada tahun 2013, makanan yang tercemar disalahkan atas kematian 23 anak sekolah di negara bagian Bihar.
Polisi mengatakan kadar pestisida yang sangat beracun telah terdeteksi melalui uji ilmiah yang dilakukan.