UPdates—Kecelakaan maskapai Korea Selatan Jeju Air bulan lalu, yang menewaskan 179 orang, diyakini memang disebabkan oleh serangan burung. Itu setelah hasil investigasi memperkuat asumsi itu.
You may also like : Serangan Burung Diduga Penyebab Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Reuters sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari The Hindustan Times, Jumat, 17 Januari 2025 melaporkan bahwa bulu burung dan darah ditemukan di kedua mesin jet yang jatuh itu.
You might be interested : Kotak Hitam Jeju Air yang Renggut 179 Nyawa Tiba-tiba "Mati" sebelum Meledak di Korsel
Kementerian transportasi Korea Selatan belum mengomentari hal tersebut. Namun, kabar soal burung itu tidak akan mengejutkan publik. Pasalnya, beberapa menit sebelum mendarat di landasan pacu, tabrakan burung dilaporkan oleh salah satu pilot, yang mengumumkan keadaan darurat ‘May Day’ dan memulai upaya pendaratan dari sisi berlawanan landasan pacu.
Jet itu diperingatkan tentang “aktivitas burung” di area tersebut beberapa menit sebelum seruan ‘May Day’ dan upaya pendaratan pertama.
Ada beberapa tantangan dalam mendapatkan gambaran yang jelas terkait penyebab pasti kecelakaan ini. Pasalnya, kotak hitam pesawat, yang merekam semua data penerbangan yang diperlukan, berhenti merekam empat menit sebelum kecelakaan.
Tabrakan antara burung dan pesawat terbang memang sangat berbahaya. Insiden seperti itu diketahui bisa mengurangi tenaga mesin jika burung menabrak mesin pesawat. Hal ini dapat menyebabkan pendaratan darurat atau bahkan kecelakaan.
Peristiwa tabrakan antara pesawat dengan burung juga bukan hal yang jarang terjadi. Di Amerika Serikat saja, menurut Administrasi Penerbangan Federal, lebih dari 14.000 kasus dilaporkan setiap tahun.
Jeju Air 7C2216, yang merupakan pesawat Boeing 737-800, mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada pagi hari 29 Desember lalu. Dalam peristiwa itu, dua awak pesawat yang duduk di bagian ekor selamat.
Pesawat yang berangkat dari Thailand itu terbakar saat mencoba mendarat dengan posisi perut di landasan pacu dan menabrak tembok bandara.