UPdates—Peristiwa keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berlanjut.
You may also like : Banyak Keracunan, DPR: BPOM harus Terlibat di Program Makan Gratis
Hari ini, sebanyak 123 siswa di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) diduga jadi korban.
You might be interested : Dapur MBG Pertama di Bone Diresmikan, Menag Ingin Jadi yang Terbaik se-Indonesia
Mereka mulai mengalami gejala mual, muntah, dan diare pada Kamis, 25 September 2025 malam sekitar pukul 20:00 WITA.
Siswa yang menjadi korban berasal dari beberapa sekolah. Yang terbanyak dari Madrasah Wathoniyah Islamiyah (MWI).
Dari semua anak yang mengalami keracunan, 30-an harus menjalani rawat inap. Para siswa mengalami gejala seperti keracunan setelah menyantap soto yang disajikan sebagai menu MBG.
Di Banyumas, setelah insiden keracunan 100 lebih siswa PAUD, madrasah ibtidaiah, SMP, dan SMA di Karanglewas, pihak sekolah mulai menolak menerima program ini.
Ada dua SD yang menolak menerima yaitu dari SDN Kediri dan SDN Pangebatan. Mereka minta tidak lagi dibawakan makanan dari program MBG.
Penolakan itu sebagai langkah antisipasi kejadian dugaan keracunan terulang kembali. Setelah penolakan dua SD itu, pelaksana program MBG di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) memutuskan menangguhkan pelaksanaannya mulai Senin, 29 September 2025 nanti.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyampaikan permintaan maaf terbuka atas sejumlah peristiwa dugaan keracunan yang terjadi. Ia mengaku, insiden pangan terjadi karena lemahnya pengawasan dari internal BGN.
“Kami mengaku salah atas insiden keamanan pangan. Tidak semua keracunan, ada juga alergi,” kata Nanik dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Nanik yang baru dilantik beberapa hari lalu menegaskan, mereka bertanggung jawab penuh terhadap insiden yang menimpa anak-anak dan akan menanggung seluruh biaya perawatan rumah sakit mereka.
“Kami mohon maaf atas nama BGN. Hati saya sedih melihat anak-anak digotong ke puskesmas,” kata Nanik.
Nanik menegaskan, niat pemerintah sejak awal untuk memenuhi gizi anak bangsa. Makanya, ia berharap kejadian ini tidak mengurangi semangat generasi emas.
“Satu anak sakit saja sudah tanggung jawab kami. Insiden ini pelajaran berharga bagi BGN,” ujarnya dilansir keidenesia.tv, Jumat, 26 September 2025.