UPdates—Seorang ahli jantung bersaksi pada hari Kamis waktu Argentina bahwa legenda sepak bola dunia, Diego Maradona digolongkan sebagai pasien berisiko tinggi dan bahwa praktisi medis telah menyarankan agar tidak mengeluarkannya dari rumah sakit.
You may also like : Klasemen dan Top Skor Liga Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis
Kepala kardiologi Klinik Olivos Sebastian Nani bersaksi di pengadilan Argentina, di mana tujuh profesional perawatan kesehatan menghadapi tuntutan atas dugaan pembunuhan akibat kelalaian terhadap mantan pemain Napoli dan Barcleona itu.
You might be interested : Tim Medis Dituduh Bunuh Maradona dan Mulai Sidang, Warga Argentina: Harusnya Dia Masih Hidup
“Ia adalah pasien berisiko tinggi yang mengalami gejala putus zat dan membutuhkan perawatan yang signifikan,” katanya tentang pesepakbola yang membawa Argentina meraih gelar Piala Dunia pada tahun 1986 sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Irish Examiner, Jumat, 25 April 2025.
Maradona meninggal pada tanggal 25 November 2020, beberapa hari setelah operasi hematoma yang terbentuk di antara tengkorak dan otaknya. Ia berusia 60 tahun saat menghembuskan napas terakhir.
Minggu lalu, mantan istri Maradona dan seorang dokter juga mempertanyakan keputusan untuk membawanya ke rumah pribadi setelah operasi alih-alih memasukkannya ke pusat rehabilitasi.
Kekurangan dalam perawatan Maradona di rumah merupakan salah satu bukti utama jaksa penuntut terhadap para terdakwa.
Dr Nani menyoroti perbedaan pendapat antara otoritas rumah sakit dan dua terdakwa, yang dekat dengan mantan pemain tersebut.
Ahli bedah saraf Leopoldo Luque dan psikiater Agustina Cosachov mengusulkan agar perawatannya dilanjutkan di kediaman pribadi di kota Tigre, yang terletak sekitar 38 kilometer dari Buenos Aires.
Ahli jantung tersebut menegaskan bahwa di luar klinik, tanggung jawab terhadap Maradona sepenuhnya berada di tangan Luque.
Dr. Luque adalah dokter pribadi Maradona selama empat tahun terakhir hidupnya. Sementara Dr. Cosachov meresepkan obat yang diminum Maradona hingga ia meninggal.
Selain Dr. Luque dan Dr. Cosachov, psikolog Carlos Diaz; dokter Nancy Forlini dan Pedro Di Spagna; Mariano Perroni, perwakilan perusahaan yang menyediakan layanan keperawatan; dan perawat Ricardo Almiron juga diadili.