UPdates—Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bereaksi keras terhadap sikap Kanada yang akan mengakui negara Palestina.
You may also like : 
2 Staf Kedutaan Israel Ditembak Mati di Washington AS
Trump mengancam dengan menegaskan bahwa dukungan Kanada terhadap negara Palestina akan membuat kesepakatan perdagangan antara Washington dan Ottawa menjadi sangat sulit.
You might be interested : 
Pasukan Israel Bunuh 12 Tim Medis dan Relawan di Lebanon Selatan
Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump merujuk pada komentar Perdana Menteri Kanada, Mark Carney bahwa Kanada berencana untuk mengakui negara Palestina di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan September di New York.
"Wow! Kanada baru saja mengumumkan dukungannya terhadap kenegaraan Palestina. Itu akan sangat sulit bagi kami untuk mencapai Kesepakatan Perdagangan dengan mereka. Oh, Kanada!!!," tulis Trump sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Newsweek, Kamis, 31 Juli 2025.
Pengumuman Carney ini menyusul Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang mengatakan awal pekan ini bahwa Inggris akan mengakui negara Palestina pada bulan September kecuali Israel memenuhi persyaratan tertentu.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina, menjadikannya negara G7 pertama yang melakukannya.
Mark Carney mengumumkan keputusan Kanada pada hari Rabu waktu setempat.
Ia mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk mempertahankan harapan solusi dua negara, yang ia gambarkan semakin menjauh akibat memburuknya situasi di Gaza.
“Kanada mengutuk fakta bahwa pemerintah Israel telah membiarkan bencana di Gaza terjadi,” kata Carney kepada wartawan sebagaimana dilansir dari Helsinki Times.
Kanada sebelumnya menyatakan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina hanya akan terjadi setelah negosiasi perdamaian dengan Israel berhasil.
Namun, Carney mengatakan bahwa sikap ini telah berubah karena perkembangan baru, termasuk pemungutan suara baru-baru ini di parlemen Israel yang mendukung aneksasi Tepi Barat.
Carney mengatakan keputusan Kanada bertujuan untuk memberikan tekanan diplomatik. "Kami mengambil langkah ini bukan karena mudah, tetapi karena jalur yang ada saat ini tidak berkelanjutan," katanya.
Israel mempertahankan hubungan militer dan diplomatik yang erat dengan Kanada dan Amerika Serikat. Ketiga pemerintah tersebut menggolongkan Hamas sebagai organisasi teroris.
Tidak heran, Israel mengecam pengumuman Kanada tersebut. Kedutaan Besar Israel di Ottawa menyebut langkah tersebut sebagai kampanye terdistorsi yang didorong oleh tekanan internasional dan mengatakan hal itu akan melegitimasi serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
"Pengakuan negara Palestina tanpa pemerintahan yang bertanggung jawab, lembaga yang fungsional, atau kepemimpinan yang kooperatif justru memberi penghargaan dan melegitimasi kebiadaban Hamas yang mengerikan," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
