UPdates - Aksi premanisme yang dilakukan sekelompok pria di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar tengah viral di media sosial dan kembali mencoreng wajah Kota Makassar.
You may also like : Preman Bikin Resah, Ini Cara Lapor Polisi, Gratis dan Dijamin Aman
Seorang penumpang yang tengah transit di pelabuhan laut yang kerap disebut sebagai pintu gerbang utama kawasan Indonesia Timur dan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia ini menjadi korban pemalakan.
Melalui akun X @afianrazi, korban pemalakan tersebut mengungkapkan bahwa video yang diunggahnya direkam di Pelabuhan Pelni Makassar (depan pos polisi pelabuhan) pada hari Rabu, 22 Oktober 2025 pukul 23:30 WITA.
Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa aksi premanisme itu berlangsung ketika dirinya beserta rekan-rekannya yang total berjumlah 6 orang tengah transit di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
Saat itu mereka tengah menunggu taxi online di depan pos polisi untuk menuju ke tempat kuliner.
“Sesampai taxol (taxi online, red) sampai sesuai titik kami, grombolan premanisme tiba-tiba menodong maksa untuk meminta ‘uang parkir’ sebesar 10 ribu dan menahan kendaraan di depan pintu.
Insiden ini sempat membuat kita yang rombongan sudah ada di dalam mobil jadi sedikit mencekam. Karena grombolan ini tetap memaksa dan menahan pintu untuk tidak di tutup, akhirnya kami rombongan memberikan 5 ribu tetapi di tolak dan memaksa untuk tetap minta 10ribu dengan ucapan ‘uang jajan’. Setelah di berikan 10 ribu, grombolan premanisme kabur begitu saja,” jelasnya.
Tak menunggu lama, unggahan yang telah ditonton ribuan kali itu pun langsung menuai komentar dari para netizen. Umumnya mengutuk aksi premanisme tersebut, sementara lainnya mempertanyakan komitmen pihak terkait untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi para warga, termasuk yang tengah berkunjung ke Kota Makassar.
“sudah hal biasa di pelabuhan makassar dan terkesan dibiarkan..saya pernah juga sekali begitu dan dipaksa bayar 15 ribu,” tulis seorang netizen di kolom komentar.
Sementara lainnya menulis, “ngeri ya kota makassar..jadi takut kesana....”