UPdates—Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengkritik kondisi peternakan di Kabupaten Purwakarta yang menurutnya punya banyak masalah yang belum terselesaikan.
You may also like : Siswa SMA di Jawa Barat Mulai Wajib Militer Tahun Ini
Ia menyoroti kurangnya perhatian mantan Bupati Purwakarta yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terhadap permasalahan ini selama masa jabatannya.
You might be interested : Partai-partai di DPR Satu Suara Kecam Menteri Kehutanan yang Bagi-bagi "Kue Kekuasaan"
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyampaikan hal itu usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, di Kabupaten Purwakarta, banyak permasalahan yang selama ini belum terselesaikan.
Firman Soebagyo membeberkan, ia sempat menanyakan, apakah di era kepemimpinan Dedi Mulyadi sebagai bupati, masalah itu sudah dilaporkan dan peternak membenarkannya.
"Sudah dilaporkan semua. Artinya, banyak pekerjaan-pekerjaan yang tidak selesai di zaman kepemimpinan Bapak Dedi Mulyadi. Ternyata mereka itu, membiarkan saja sampai hari ini. Makanya saya pertegas, apakah Bapak Dedi Mulyadi waktu menjadi Bupati, peduli tidak. Ternyata sudah dilaporkan persoalan problem peternakan di Kabupaten Purwakarta dan peternak swasta ini, tidak mendapat kepedulian dari dia," ujarnya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Sabtu, 24 Mei 2025.
Makanya, legislator Dapil Jawa Tengah ini mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terbuai dengan pencitraan di media sosial yang dapat menutupi realita di lapangan. Selain itu, Dirinya juga menegaskan bahwa optimalisasi peran BUMN, kerjasama lintas kementerian, dan perlindungan terhadap peternak lokal adalah kunci sukses swasembada daging nasional.
"Artinya apa mereka itu. Selama ini mengatakan success story dan sebagainya, daerahnya sendiri di Kabupaten Purwakarta, banyak meninggalkan masalah. Ini persoalan serius yang harus menjadi perhatian kita. Oleh karena itu, jangan sampai kita terbuai dengan pencitraan-pencitraan melalui sosial media," tutupnya.