UPdates - Militer Israel dilaporkan kembali mencegat 11 kapal terakhir dalam armada bantuan Global Sumud Flotilla yang berusaha mencapai Gaza pada hari Jumat, 3 Oktober 2025.
You may also like : Israel Memulai Serangan Besar-besaran di Gaza, 300 Orang Diperkirakan Tewas
Armada baru ini termasuk kapal yang membawa tenaga medis dan jurnalis.
You might be interested : Mengira Warga Palestina, Pria pro-Israel di Florida Tembak 2 Orang Israel
Kamera di salah satu kapal menunjukkan penumpang melihat kapal perang Israel mendekat, sebelum para tentara Israel menaiki kapal. Juru bicara kementerian luar negeri Israel belum memberikan komentar terkait status kapal.
Sebelumnya Angkatan laut Israel juga telah mencegat 42 armada kapal Global Sumud Flotilla pada Rabu, 1 Oktober 2025. Sekitar 500 aktivis yang ikut pada armada tersebut ditahan kemudian dibawa ke pelabuhan Ashdod.
Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa armada kapal mereka yang membawa bantuan kemanusiaan dan relawan dicegat secara ilegal.
Para pemimpin dunia pun mengecam keras tindakan Israel yang mencegat armada Global Sumud Flotilla serta menahan para aktivis yang sedang dalam perjalanan menuju Gaza membawa bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Turki menyebutkan intervensi Israel itu sebagai tindakan terorisme yang melanggar hukum internasional dan membahayakan warga sipil.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim juga ikut angkat bicara. Anwar menyebut Israel tidak hanya mengabaikan hak dasar rakyat masyarakat Palestina. "Negara itu juga mengoyak hati nurani komunitas internasional," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengumumkan pengusiran diplomat-diplomat Israel serta pembatalan perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara. Dia menegaskan akan menempuh jalur hukum untuk memastikan warganya dapat kembali dengan selamat.