Tangkapan layar dari video menunjukkan para pendaki meninggalkan perkemahan mereka, di tengah hujan salju lebat yang tak biasa mengguyur Himalaya, di wilayah Tibet, Tiongkok, pada hari Minggu. (Foto: Geshuang Chen/Handout via Reuters)

Badai Salju tak Biasa Hantam Pendaki Everest, 350 Berhasil Lolos, Ratusan Masih Terdampar

6 October 2025
Font +
Font -

UPdates—Lebih dari 350 pendaki berhasil lolos dari badai salju yang tak biasa di Gunung Everest. Sementara ratusan lainnya masih terdampar.

You may also like : delta afp yonhapDelta Air Lines Terguling dan Terbakar saat Mendarat di Toronto, 18 Terluka, 3 Kritis

Para pendaki yang diselamatkan mencapai Kota Qudang di Tiongkok, sementara 200 lainnya masih menghadapi kondisi Everest yang berbahaya sambil menunggu bantuan.

You might be interested : gempa tibet bbcGempa Tibet, 95 Orang Tewas dan 130 Terluka

Tim penyelamat membawa lebih dari 350 orang ke tempat aman setelah mereka terdampar akibat kondisi seperti badai salju di sisi Tibet Gunung Everest.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan pada hari Minggu bahwa lebih 500 pendaki terkejut ketika hujan salju lebat yang tak biasa mengguyur mereka dalam perjalanan di wilayah Tingri di Tibet, salah satu rute utama untuk mendaki gunung tertinggi di dunia itu.

CCTV melaporkan, mereka yang diselamatkan pada hari Minggu dibawa ke Kota Qudang, di sisi Tibet puncak tersebut.

Sekitar 200 pendaki yang masih terdampar dalam kondisi berbahaya hingga Minggu dijadwalkan tiba di Qudang secara bertahap di bawah arahan dan bantuan tim penyelamat yang diorganisir oleh pemerintah setempat.

Sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Al Jazeera, Senin, 6 Oktober 2025, laporan CCTV tidak menunjukkan apakah pemandu lokal dan staf pendukung yang mendampingi rombongan pendaki telah ditemukan.

Juga tidak jelas apakah pendaki di dekat sisi utara Everest, juga di Tibet, terdampak atau tidak.

Hujan salju lebat di lembah tersebut, yang terletak di ketinggian rata-rata 4.200 meter (13.800 kaki), dimulai pada Jumat malam dan berlanjut sepanjang Sabtu.

Penjualan tiket dan akses masuk ke seluruh Kawasan Pemandangan Everest dihentikan mulai Sabtu malam, menurut pemberitahuan di akun WeChat resmi Perusahaan Pariwisata Kabupaten Tingri setempat.

“Cuaca di pegunungan sangat basah dan dingin, dan hipotermia merupakan risiko yang nyata,” kata Chen Geshuang, yang merupakan bagian dari tim pendaki beranggotakan 18 orang yang berhasil mencapai Qudang.

"Cuaca tahun ini tidak normal. Pemandu wisata mengatakan ia belum pernah mengalami cuaca seperti itu di bulan Oktober. Dan itu terjadi terlalu tiba-tiba," ujar Chen kepada kantor berita Reuters.

Di negara tetangga Nepal, komunitas Sherpa telah beradaptasi dengan kondisi yang semakin tak terduga karena perubahan iklim berkontribusi pada perubahan iklim yang lebih sering dan dramatis di Himalaya, yang menimbulkan risiko bagi para pendaki dan komunitas Sherpa yang bekerja di sana.

Dalam pembaruan situasi yang dibagikan pada hari Minggu, Dewan Pariwisata Nepal mengatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung setelah cuaca membaik secara signifikan di seluruh Nepal, dengan langit cerah di Kathmandu dan banyak wilayah Nepal lainnya.

Pembaruan ini muncul setelah hujan lebat memicu tanah longsor dan banjir bandang di seluruh Nepal, menewaskan sedikitnya 47 orang sejak Jumat.

Tiga puluh lima orang tewas dalam tanah longsor terpisah di distrik Ilam timur yang berbatasan dengan India. Sembilan orang dilaporkan hilang setelah tersapu banjir, dan tiga lainnya tewas akibat sambaran petir di tempat lain di negara itu.

Banjir dan tanah longsor di wilayah pegunungan terjadi saat negara-negara Asia Selatan terus berjuang memerangi banjir yang terjadi, termasuk di Pakistan, tempat sekitar empat juta orang terkena dampaknya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

20110413t0900 pope john paul ii life 1185595

Pope John Paul II

"Perang adalah kekalahan bagi kemanusiaan."
Load More >