UPdates—Kontak tembak antara pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri dengan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi di wilayah Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
You may also like : Komandan KKB DPO Prioritas Nasional Tewas Disergap Satgas Damai Cartenz di Intan Jaya
OPM mengklaim ribuan warga sipil di Intan Jaya, dan Yahukimo terpaksa mengungsi ke hutan-hutan untuk mencari perlindungan. Sejauh ini, belum ada keterangan dari pihak TNI maupun Polri terkait pernyataan dan klaim TPNPB-OPM tersebut.
You might be interested : KKB Terlibat, 12 Tewas dalam Bentrok Pilkada Puncak Jaya, 658 Terkena Panah
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM Sebby Sambom mengatakan, kontak tembak antara kelompoknya dengan pasukan TNI-Polri di Intan Jaya terjadi di Distrik Sugapa.
Menurutnya, kontak tembak ini terjadi sejak Jumat kemarin. Ia mengatakan, pagi tadi, sejak pukul 09.00 (WIT) operasi militer terjadi di Kampung Eknemba, Zoambil, Taitawa, Kusage, dan Bajemba.
"Dan mengakibatkan terjadinya ribuan warga sipil yang mengungsi dari balita, anak-anak, ibu-ibu serta lansia,” kata Sebby dalam siaran pers kepada wartawan sebagaimana dilansir keidenesia.tv pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Sebby menyebut ribuan warga tersebut mengungsi ke hutan-hutan mencari tempat aman dan perlindungan. “Dan warga yang juga berada di wilayah Molemba, dan Iyogapa juga terpaksa mengungsi akibat serangan militer Indonesia,” klaim Sebby.
Kontak tembak juga terjadi di Yahukimo, Papua Pegunungan. Sebby mengatakan, mobilisasi pasukan TNI-Polri terjadi di kawasan Jalan Gunung, dan sekitar pos penjagaan di Jembatan Kali Bonto.
“Di dua lokasi tersebut terjadi operasi militer sejak 15 Agustus kemarin yang mengakibatkan warga sipil mengungsi,” ungkap Sebby.
Sejak pagi tadi, Sebby menyebut intensitas kontak tembak TNI-Polri dengan kelompok bersenjata semakin meninggi. Bahkan, menurutnya kontak tembak masih berlangsung hingga malam ini.
Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Konara Enumbi di Puncak Jaya
Sementara itu, Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atas nama Konara Enumbi. Ia merupakan buronan terkait kasus penembakan terhadap Anggota Polri, Brigpol Ronald Enok, pada 21 Januari 2025 lalu.
Penangkapan dilakukan pada Jum'at, 15 Agustus 2025 sekitar pukul 10.40 WIT, di sebuah honai di Kampung Usir Depan, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Konara Enumbi diketahui merupakan bagian dari pasukan KKB Yambi di bawah pimpinan Tengah Mati Enumbi selaku Panglima Kodap Yambi.
Ia diduga kuat terlibat langsung dalam aksi pembunuhan terhadap Brigpol Ronald Enok di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Dalam penangkapan tersebut, Personel Satgas Ops Damai Cartenz mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain: satu unit sepeda motor Yamaha Vixion 150, satu buah noken kepala, satu jaket coklat, dan tiga bungkus pinang. Saat ini, tersangka telah dibawa ke Polres Puncak Jaya untuk menjalani proses hukum dan pengembangan lebih lanjut.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengejar dan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam aksi kekerasan bersenjata di Papua.
“Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bersenjata akan dilakukan setegas-tegasnya. Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan yang mengancam keamanan dan keselamatan masyarakat serta aparat di Tanah Papua. Penangkapan ini merupakan bagian dari tindaklanjut dan komitmen kami untuk menegakkan hukum dan menjaga stabilitas keamanan,” tegas Brigjen Faizal sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi Divisi Humas Polri.
Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat di wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya untuk terus berkolaborasi dengan aparat keamanan.
“Kami mengajak seluruh warga untuk tetap tenang dan terus berkolaborasi dengan aparat keamanan. Aparat keamanan akan terus hadir dan bekerja maksimal untuk memberikan perlindungan serta menjamin keselamatan masyarakat dari segala bentuk gangguan keamanan,” ujarnya.
Satgas Ops Damai Cartenz memastikan bahwa operasi penegakan hukum akan terus berlanjut demi menciptakan kondisi yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat Papua.