UPdates—Jabodetabek dikepung banjir di awal pekan. Air di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sejauh ini bahkan belum surut.
You may also like : 
50 Gardu Terdampak Banjir Sulsel: 2 Ribu Pelanggan di Makassar, Maros, dan Pangkep Terdampak
Hujan deras yang mengguyur area Jabodetabek memicu meluapnya sungai yang merendam sejumlah area pemukiman. Beberapa area terdampak cukup parah di Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi.
You might be interested : 
Setelah 217 Tewas di Valencia, Banjir Bandang Kembali Terjang Spanyol
Di Jakarta, banjir terjadi di sejumlah wilayah. Sebanyak 105 RT terendam hingga ketinggian 5 meter. Petugas terus melakukan evakuasi warga seperti di Kelurahan Rawajati, Pancoran, di mana air banjir mencapai 3 meter.
Banjir paling parah terjadi di Bekasi. Kota Bekasi lumpuh total pada Selasa, 4 Maret 2025. Permukiman, kantor pemerintahan, dan jalan utama di Bekasi tergenang banjir. Adapun daerah terdampak parah terdapat di sepanjang Sungai Bekasi, terutama yang merupakan pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.
Ketinggian banjir di Bekasi lebih tinggi dibandingkan peristiwa pada 2016 dan 2020. Pada Selasa kemarin, ketinggian air di Bekasi hingga 8 meter. Itu salah satunya terjadi di wilayah Perumahan Pondok Gede Permai.
Banjir Bekasi menyebabkan kemacetan parah. Air juga menerobos masuk ke pusat pertokoan hingga lantai bawah mal.
Banyak warga terpaksa mengungsi, seperti di Kecamatan Jatiasih yang menjadi wilayah terdampak banjir terparah di Kota Bekasi. Seorang warga Jatiasih juga dilaporkan hilang terbawa arus banjir.
Banjir bandang juga melanda kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 2 Maret 2025 malam. Sebanyak 346 orang masih mengungsi akibat bencana alam yang menyebabkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan.
Menanggapi peristiwa ini, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Pemerintah, khususnya Pemda untuk sigap membantu masyarakat.
Cucun meminta semua daerah yang warganya terdampak banjir menyiapkan posko-posko pengungsian yang layak, termasuk fasilitas bagi anak, ibu hamil/menyusui, dan lansia.
“Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya yang kebanjiran untuk tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan serta kenyamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi DPR RI, Rabu, 5 Maret 2025.
Cucun meminta Pemerintah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) dan BPBD, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Basarnas, TNI/Polri dan Pemda di Jabodetabek untuk bersinergi mengatasi bencana banjir ini.
Waketum PKB itu juga menegaskan bahwa penanggulangan cuaca ekstrem perlu dilakukan secara berkesinambungan. Apalagi BMKG memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025 di sejumlah wilayah Indonesia.
“Pemerintah daerah harus bersiap dan mewaspadai dampak bencana banjir di wilayahnya masing-masing, khususnya dalam memberi penyelamatan kepada warga,” ujar Cucun.
