UPdates - Banjir lahar mengancam delapan desa di kaki Gunung Lewotobi, Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 29 Juli 2025.
You may also like : Gunung Lewotobi Erupsi Lagi Hari Ini, Waspada Banjir Lahar, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 7 Km
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-Laki, yaitu Herman Yosef Mboro menyatakan bahwa banjir lahar terjadi setelah area puncak diguyur hujan deras sejak pukul 24.00 WITA.
You might be interested : Kurang dari Sebulan, Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat Lagi
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir lahar hujan beberapa saat kemudian, tepatnya pukul 02.50 WITA sampai dengan 03.37 WITA.
Herman Yosef Mboro juga menyampaikan bahwa pihaknya mencatat getaran banjir lahar hujan dengan amplitudo 3.7 milimeter (mm) hingga 14.8 mm.
PGA Lewotobi Laki-Laki pun mengeluarkan peringatan kepada masyarakat di kaki gunung untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar hujan.
Setidaknya, terdapat delapan desa sedang terancam karena mempunyai sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki. Desa itu adalah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote.
Langit mendung dan hujan menyelimuti puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa, 29 Juli 2025 pagi (foto:Dok.PGA Lewotobi Laki-Laki)
Herman Yosef Mboro melaporkan, cuaca di area puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah berawan, mendung, dan hujan. Kondisi itu terpantau selama periode waktu 00.00 WITA sampai dengan 06.00 WITA.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut. Suhu udara berkisar 19-21 derajat celsius dengan volume curah hujan 1.2 mm per hari.
Pada periode yang sama, gunung berstatus level IV awas ini mengalami dua kali gempa guguran, dua kali vulkanik dalam, dan tiga kali tektonik jauh.
Dilansir dari bencanapedia.id, banjir lahar hujan adalah aliran air yang bercampur dengan material vulkanik yang berasal dari bagian atas gunung api mengalir dengan kecepatan tinggi.
Saat terjadi erupsi, banyak material vulkanis yang tidak ikut tergelincir dan turun ke bawah, menumpuk di daerah dekat puncak gunung. Jika turun hujan lebat di daerah puncak, terjadi ancaman banjir lahar hujan.