UPdates - Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjang bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda sejak awal Desember 2024. Kondisi ini menyebabkan sejumlah jalan provinsi tidak bisa dilalui hingga membuat arus lalu lintas lumpuh total.
You may also like : Peringatan Dini Cuaca Ekstrem untuk 20 Wilayah di Sulsel: Waspada Hujan Lebat, Banjir, dan Longsor
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Sulsel yang diperkirakan berlangsung dari 18 hingga 22 Desember 2024. BMKG mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
You might be interested : Sukabumi Dikepung Bencana, BNPB Imbau Wilayah Lain di Indonesia Siaga
Dirangkum Keidenesia dari berbagai sumber pada Sabtu, 22 Desember 2024, berikut ini beberapa wilayah di Sulsel yang terdampak bencana banjir dan longsor yang menyebabkan terhambatnya arus lalu lintas:
Jalan Trans Sulawesi di Barru Putus
Jalan Trans Sulawesi di Kabupaten Barru terputus total akibat banjir. Akibatnya jalan utama yang menghubungkan antara Makassar dan Parepare ini tidak bisa dilalui kendaraan, begitu juga dengan jalan poros Barru menuju Soppeng.
Karena tingginya banjir membuat lalu lintas terhenti di Jalan Poros Makassar-Parepare. Tepatnya di depan SPBU Siawung, Kecamatan Barru, dan di Desa Ajakkang, Kecamatan Soppeng Riaja.
Selain itu, jalan poros Barru ke arah Soppeng juga terputus di Desa Tellumpanua dan Desa Lempang, Kecamatan Tanete Riaja. Imbasnya, para pengendara tidak bisa melaju.
Jalan Poros Maros-Bone Tertutup Longsor
Kemudian Jalan Poros Maros-Bone di Tompo Ladang, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, tertutup longsor. Pengendara yang biasanya melintas di jalan tersebut terpaksa harus memutar balik akibat material longsor menutupi jalur tersebut.
Kendaraan, baik roda empat maupun roda dua diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Kota Makassar. Selain karena akses jalan terputus, potensi bencana longsor di beberapa titik juga berpotensi terjadi melihat intensitas hujan masih tinggi.
Jalan Poros Soppeng Menuju Sidrap dan Wajo Lumpuh Total
Selanjutnya, Jalan poros Soppeng-Sidrap dan Soppeng-Wajo terendam banjir hingga 1 meter. Dengan tingginya genangan air di ruas jalan penghubung Soppeng-Sidrap serta Soppeng Waji ini menyebabkan kedua jalur tersebut lumpuh total.
Di Jalan Poros Soppeng-Sidrap, banjir merendam wilayah Kecamatan Donri-Donri, sementara banjir di Jalan Poros Soppeng-Wajo terjadi di Desa Ballili, Kelurahan Cabbeng, Kecamatan Lilirilau. Kedua jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Hujan deras yang mengguyur Soppeng selama tiga hari terakhir menyebabkan hampir seluruh wilayah tergenang. Namun, banjir terparah terjadi di jalan poros yang mengarah ke Sidrap dan Wajo.
Ketinggian air yang mencapai paha orang dewasa pada jalur Soppeng-Sidrap dan betis orang dewasa pada jalur Soppeng-Wajo membuat kedua jalan tersebut tidak bisa dilewati kendaraan.
Pengendara pun diimbau untuk tidak memaksakan diri menerobos banjir. Pihak berwenang menyarankan agar pengendara mencari jalur alternatif dan putar balik demi keselamatan. Situasi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga cuaca membaik.