
UPdates—Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming tidak ingin ada anggapan Papua tempat pengasingan. Ia menegaskan, Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
You may also like :
Heboh Jamaah Jumatan Digeser Paspampres Gibran, Komdigi Sebut Hoax, Ini Kesaksian Ketua Baznas
Gibran menegaskan itu dalam dua kesempatan saat melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Papua Barat, Selasa, 4 November 2025.
You might be interested :
DPR Tolak Pangkalan Militer Rusia di Papua, Bisa Picu Ketegangan Kawasan
Kedua acara itu yakni Rapat Pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan pertemuan dengan tokoh adat.
"Saya tekankan juga, Papua itu bukan tempat pengasingan atau pembuangan. Bapak/Ibu mungkin sudah sering baca berita tentang saya," kata Wapres Gibran saat bertemu tokoh adat Papua di Manokwari sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari RRI.co.id, Rabu, 5 November 2025.
"'Oh Gibran diasingkan di Papua', tidak, itu tidak benar. Papua itu bagian dari NKRI, dan harus kita berikan perhatian khusus," lanjutnya dengan tegas.
Ini juga ia sampaikan saat memimpin Rapat Pleno BP3OKP di Gedung Keuangan Negara Manokwari, Papua Barat. Wapres menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan di Papua.
"Sekali lagi Bapak-Ibu, saya tegaskan jangan sampai ada anggapan bahwa Papua itu tempat pengasingan. Papua itu adalah bagian dari NKRI, Papua itu harus kita berikan perhatian khusus," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wapres menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Papua. Percepatan ini dilakukan melalui sinergi dua lembaga, yakni BP3OKP dan Komite Eksekutif Papua.
"Ini terima kasih sekali sekarang sudah ada dua lembaga yang memang fokus untuk pembangunan dan percepatan di Papua. Bulan lalu saya sudah bertemu BP3OKP, dan sudah dilantik juga Komite Eksekutif Papua," kata Wapres.
Bagi Gibran, ini nantinya merupakan dua lembaga yang sifatnya saling melengkapi. “Saling sinergi, saling memperkuat. Ini adalah bentuk komitmen dan concern yang sangat tinggi dari Bapak Presiden untuk percepatan pembangunan di Papua," ujarnya.
Putra Joko Widodo (Jokowi) itu juga meminta agar percepatan pembangunan dilakukan dua kali lebih cepat. Baik dalam inovasi kebijakan maupun manfaat yang dirasakan masyarakat.
Ditekankan mantan Wali Kota Solo itu, pembangunan Papua harus berkelanjutan dan berbasis data serta fakta lapangan.
Paparan Gibran secara khusus menyoroti pentingnya sektor kesehatan sebagai prioritas. Termasuk peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan.
Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah menargetkan pembangunan 24 rumah sakit baru di wilayah Papua.
"Bulan lalu saya sudah berkunjung ke rumah sakit yang ada di Jayapura. Saya kira persiapannya sudah cukup baik. Alat-alatnya lengkap semua. Di situ Ada CT Scan, MRI, Head Lab, Mammography, Digital Panoramic Dokter spesialisnya juga sudah lengkap," ujarnya.
Harapan Gibran, dengan layanan ini, ke depan warga Papua yang membutuhkan layanan kesehatan tidak perlu lagi terbang ke Makassar.
Selain kesehatan, Wapres juga menekankan pentingnya pendidikan. Terutama terkait harapan lama sekolah; rata-rata lama sekolah; hingga angka partisipasi SMP, SMA, dan SMK.
"Yang paling penting indeks pembangunan manusia ini harus jadi perhatian kita semua. Papua produktif, angka kemiskinan, pengaburan terbuka pertumbuhan ekonomi, inflasi, serapan belanja, ini mohon jadi atensi Bapak/Ibu semua," katanya.