Olive Martin terbangun di kamar mayat setelah mengalami kejang di rumah, menurut hasil pemeriksaan (Foto: Kepolisian Durham/PA Wire)

Baru Pingsan Sudah Dibawa ke Kamar Mayat, Ibu Ini Akhirnya Benar-Benar Meninggal

3 December 2025
Font +
Font -

UPdates—Seorang ibu secara keliru dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami kejang di rumahnya. Ia terbangun di kamar mayat, namun kemudian akhirnya benar-benar meninggal karena telat mendapat perawatan.

You may also like : bola spain rush spfHasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia dan Uji Coba Internasional Hari Ini

Olive Martin, 54, sedang membuat roti panggang di rumahnya di Darlington, Inggris ketika ia mengalami kejang dan pingsan pada 13 Oktober 2025 lalu.

Layanan darurat datang ke rumahnya dan paramedis membawanya ke Kamar Mayat Rumah Sakit Darlington, alih-alih ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Staf kamar mayat terkejut saat mengetahui bahwa Olive masih hidup ketika tiba di kamar mayat.

Namun, Olive akhirnya benar-benar meninggal dunia setelah sekitar dua jam tanpa perawatan. Insiden ini sekarang diselidiki dan kasusnya bergulir di pengadilan.

Pemeriksaan di Pengadilan Koroner Crook menyebut Olive meninggal dunia karena mengalami kerusakan otak.

Tom Barclay Semple, yang mewakili keluarga Olive, mengatakan dalam persidangan bahwa Olive tidak mendapatkan perawatan apa pun selama dua jam dan bertanya apakah hasilnya akan berbeda jika ia langsung dibawa ke rumah sakit.

Pemeriksa mayat Jeremy Chipperfield mengatakan kepada pengadilan bahwa ia tidak tahu berapa lama Olive kekurangan oksigen ketika ditemukan di rumahnya.

“Kami tahu bahwa ketika Olive ditemukan di dapurnya, ia telah memasukkan roti panggang ke dalam pemanggang rotinya. Hari itu adalah hari di mana ia diharapkan untuk pergi bekerja. Jika saat itu ia mengalami kejang, kami dapat memperkirakannya dari sana,” kata Semple menjawab sebagaimana dilansir Keidenesia.tv dari Metro, Rabu, 3 Desember 2025.

Ia juga mengatakan bahwa mungkin saja untuk menghitung mundur waktu dan suhu tubuhnya.

John Gray, yang mewakili Kepolisian Durham di Pengadilan Pemeriksa Mayat Crook, mengatakan kepada pengadilan bahwa terdapat bukti fungsi otak dan Olive merespons rangsangan baik dengan verbal maupun menggenggam di kamar mayat.

James Donnelly, perwakilan North East Ambulance Service, juga mengatakan ada beberapa tanda kehidupan ketika Olive berada di kamar mayat.

Kepolisian Durham menyelidiki kematian tersebut pada saat itu tetapi memastikan tidak akan ada tuntutan pidana.

“Segera setelah kami mengetahui insiden ini, kami membuka penyelidikan dan menghubungi keluarga pasien,” kata Direktur Paramedis di North East Ambulance Service, Andrew Hodge.

“Kami sangat menyesal atas penderitaan yang ditimbulkan oleh kejadian ini. Peninjauan menyeluruh atas insiden ini sedang dilakukan dan kami belum dapat memberikan komentar lebih lanjut pada tahap ini. Rekan-rekan yang terlibat telah mendapatkan dukungan yang semestinya,” lanjutnya.

Penyelidikan kasus ini telah ditunda hingga pukul 14.00 pada tanggal 30 Januari 2026.

“Ibu kami akan selalu dikenang karena kebaikan hatinya, kepribadiannya yang menular, dan kepositifannya setiap hari. Ia adalah pejuang kami, dan ia akan sangat dirindukan oleh setiap orang yang pernah ditemuinya. Kami meminta privasi di masa sulit ini,” kata keluarga Olive yang memberikan penghormatan terakhir.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

portrait of rev martin luther king jr u l p74hmb0

Martin Luther King Jr

"Ada saatnya ketika diam adalah pengkhianatan."
Load More >