UPdates—Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa gencatan senjatanya dengan Hizbullah dilanggar beberapa jam setelah sumber keamanan Lebanon mengatakan tank-tank Israel menyerang enam wilayah di Lebanon selatan.
You may also like : 
Kesal Trump Menang, Wanita di Amerika Ramai-ramai Mogok Seks, Serukan Gerakan 4B
Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada hari Rabu berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh AS dan Prancis, yang memungkinkan orang-orang di kedua negara mulai kembali ke rumah mereka di daerah perbatasan yang hancur akibat pertempuran selama 14 bulan.
You might be interested : 
AS Kembali Veto Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza, Dubes Aljazair Sindir Israel
Militer Israel mengatakan gencatan senjata dilanggar setelah apa yang disebutnya tersangka, beberapa di antaranya menggunakan kendaraan, tiba di beberapa daerah di zona selatan.
Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah menuduh Israel menyerang orang-orang yang kembali ke desa mereka di Lebanon selatan.
Media pemerintah dan sumber keamanan Lebanon sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari Business Recorderr, Kamis, 28 November 2024 melaporkan tembakan tank Israel menghantam enam area di dalam jalur perbatasan itu pada Kamis pagi, menghantam Markaba, Wazzani dan Kfarchouba, Khiyam, Taybe dan dataran pertanian di sekitar Marjayoun.
Semua area itu terletak dalam jarak dua kilometer dari Garis Biru yang membatasi perbatasan antara Lebanon dan Israel. Salah satu sumber keamanan mengatakan dua orang terluka di Markaba.
Warga Lebanon yang mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan selatan telah mencoba kembali untuk memeriksa properti mereka. Namun pasukan Israel tetap ditempatkan di wilayah Lebanon di kota-kota di sepanjang perbatasan dan wartawan Reuters mendengar pesawat pengintai terbang di atas beberapa bagian Lebanon selatan.
Tidak ada komentar langsung tentang tembakan tank dari Hizbullah atau Israel. Sementara media pemerintah Lebanon mengatakan tembakan Israel melukai 2 wartawan di selatan
Perjanjian tersebut, sebuah prestasi diplomatik yang langka di wilayah yang dilanda konflik, mengakhiri konfrontasi paling mematikan antara Israel dan Hizbullah dalam beberapa tahun.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, pasukan Israel dapat mengambil waktu hingga 60 hari untuk mundur dari Lebanon selatan tetapi tidak ada pihak yang dapat melancarkan operasi ofensif.
