UPdates—Setidaknya 30 orang tewas dan 100 orang terluka di kota Suwayda, Suriah, dalam bentrokan bersenjata antara kelompok militer dan klan setempat.
You may also like : Dibunuh Rezim Assad, Ada 100.000 Mayat di Kuburan Massal Suriah
Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan bahwa bentrokan tersebut merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian sipil di wilayah itu dan mengumumkan bahwa pasukan pemerintah akan campur tangan untuk menyelesaikan konflik.
"Ini akan memastikan tragedi serupa tidak terulang, memulihkan stabilitas, dan memperkuat supremasi hukum," kata Kementerian Dalam Negeri Suriah lewat sebuah pernyataan sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari LBC News, Senin, 14 Juli 2025.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa bentrokan tersebut terjadi antara orang-orang bersenjata Druze dan suku Badui Sunni.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa kekerasan meletus setelah gelombang penculikan, termasuk penculikan seorang pedagang Druze pada hari Jumat di jalan raya yang menghubungkan Damaskus dengan Suwayda.
Kota ini sebagian besar dihuni oleh penganut agama Druze, dengan minoritas Kristen Ortodoks Yunani dan Muslim Sunni.
"Ketiadaan lembaga negara, terutama lembaga militer dan keamanan, merupakan alasan utama ketegangan yang sedang berlangsung di Suwayda dan sekitarnya," kata Menteri Dalam Negeri Suriah, Anas Khattab dalam sebuah pernyataan di X.
Ia menegaskan, tidak ada solusi untuk masalah ini selain dengan menerapkan keamanan. "Dan mengaktifkan peran lembaga untuk memastikan perdamaian sipil dan kembalinya kehidupan normal secara menyeluruh," tegasnya.