UPdates - Kabar baik untuk umat muslim yang ada di Indonesia, biaya haji berpotensi turun dan kuota bertambah mulai tahun 2026.
You may also like : Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 Turun, Embarkasi Makassar Tetap Paling Mahal
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, (Wamenag RI), Romo Muhammad Syafi’i pada Selasa, 15 Juli 2025 kemarin. Dia menyatakan, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun depan bisa lebih murah dengan menyesuaikan nilai dari sejumlah komponen yang ada.
You might be interested : Kuota Haji Sulsel Terpenuhi 92 Persen, Pelunasan Ditutup 17 April
Salah satunya adalah penerbangan yang memakan lebih dari 35% komponen biaya haji. Kementerian Agama (Kemenag) RI menilai, tingginya angka itu dikarenakan oleh biaya sewa. Sehingga, dapat dipangkas dengan syarat Indonesia mempunyai ketersediaan pesawat sendiri.
Komponen biaya haji yang kedua ialah penggunaan Bandara Internasional Thaif di Arab Saudi. Langkah ini membuat pemerintah boleh menentukan sendiri jumlah pendaratan maupun lepas landas pesawat. Selain itu, mengurangi durasi pelaksanaan haji dari 41 hari menjadi sekitar 30 hari yang turut berdampak terhadap biaya jemaah.
Romo Muhammad Syafi’i turut menyampaikan beberapa komponen biaya haji lainnya yang besarannya sangat berpeluang terpangkas. Di antaranya adalah hotel (penginapan), katering (makan/minum), dan transportasi selama berada di Tanah Suci.
Wamenag RI juga menyampaikan, penanganan syarikah di Tanah Suci bakal lebih profesional dengan harga yang bersaing. Hal ini secara tidak langsung menuntut pihak syarikah memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau terhadap rencana penambahan kuota haji untuk Indonesia. Sinyal positif itu terlihat dengan pembangunan apartemen jemaah dan penyediaan bandara alternatif untuk mendukung peningkatan kapasitas layanan haji.