UPdates - Indonesia masih mempunyai 23,85 juta orang penduduk miskin per Maret 2025 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang rilis pada Jumat, 25 Mei 2025.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menyatakan bahwa angka tersebut menghasilkan rasio tingkat kemiskinan Indonesia sebesar 8,47%. Data itu pun menunjukkan tren positif, sebab terjadi penurunan ketimbang pencatatan terakhir dan periode yang sama pada tahun lalu.
Pada September 2024 (pencatatan terakhir), tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 8,57% atau setara dengan 24,06 juta penduduk. Sedangkan laporan yang sama pada tahun lalu atau Maret 2024 adalah 9,03% atau 25,22 juta orang.
Ateng Hartono memaparkan, pihaknya menyusun laporan berdasarkan standar garis kemiskinan atau pengeluaran per kapita per bulan, yaitu Rp 609.160.
BPS juga mencatat beberapa faktor yang mendukung penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia per Maret 2025. Salah satunya ialah laju pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,87% selama kuartal pertama tahun 2025.
Faktor selanjutnya adalah nilai tukar petani (NTP) yang menembus 123,45 pada Februari 2025 lalu. Data itu mengartikan bahwa indeks harga yang petani terima lebih tinggi dari yang harus dibayar.
Tingkat pengangguran terbuka yang turun pada Februari 2025 juga menjadi salah satu penyebabnya. Ada pula diskon tarif listrik sebesar 50% yang memberi efek terhadap angka deflasi.