UPdates - Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriah serta bagian dari bulan hurum (mulia), Muharram menjadi bulan yang diagungkan umat Islam. Terdapat berbagai macam amalan di bulan istimewa ini, salah satunya yaitu berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau yang dikenal dengan sebutan Puasa Asyura. Tahun ini, 10 Muharram bertepatan dengan hari Minggu, 6 Juli 2025.
You may also like : Babul Firdaus, Masjid Tertua di Makassar Dibangun oleh Raja Gowa ke-34
Dirangkum dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia, Sabtu, 5 Juli 2025, berikut niat Puasa Asyura:
You might be interested : Umat Muslim Amerika Kecewa, Kabinet Trump Pro-Israel
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Swt.”
Keutamaan
Keutamaan Puasa Asyura terdapat dalam hadits-hadits sahih. Salah satunya hadits yang menyatakan bahwa Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun kemarin. Nabi SAW bersabda:
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR Muslim no 1162)
Imam an-Nawawi (w 676 H) menjelaskan maksud dosa yang diampuni pada hadits di atas adalah dosa kecil, atau paling tidak mendapat keringanan atas dosa besar atau pengangkatan derajat seorang hamba. (an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 8, hlm 51)
Jadi, bukan pengampunan dosa seluruhnya, karena dosa besar kemungkinan besar Allah ampuni hanya apabila hamba bertaubat nasuha, taubat yang sungguh-sungguh.
Keutamaan lain dari puasa Asyura adalah antusiasnya Nabi SAW dalam melaksanakan puasa tersebut. Diceritakan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas Ra.:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
"Tidak pernah aku melihat Nabi SAW sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadan". (HR. Bukhari)