Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif pada panen perdana semangka non biji Program Ketahanan Pangan Desa Kalobba, Kecamatan Tellulimpoe, Selasa, 12 Agustus 2025. (Foto: Pemkab Sinjai)

Bupati Ratnawati: Semangka Akan Jadi Buah Unggulan Sinjai

12 August 2025
Font +
Font -

UPdates—Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif akan menjadikan buah semangka sebagai salah satu buah unggulan Sinjai.

You may also like : bupati sinjaiBupati Perjuangkan Pasar Sentral Sinjai di Kementerian PU, Wabup Temui Anggota DPR

Hal itu ia sampaikan saat melakukan panen perdana semangka non biji Program Ketahanan Pangan Desa Kalobba, Kecamatan Tellulimpoe, Selasa, 12 Agustus 2025.

Selain panen, Bupati yang didampingi Wakil Bupati Andi Mahyanto Mazda juga melepas pengiriman semangka non biji menuju pasar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hj. Ratnawati Arif dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Desa Kalobba. Menurut Bupati, di balik keberhasilan ini ada kerja sama, ketekunan, dan keberanian mencoba hal baru. Semangka non biji adalah produk yang unik, sehat, dan bernilai tinggi.

Orang nomor satu di Kabupaten Sinjai ini pun merasa bangga bahwa Desa Kalobba telah menjadi salah satu contoh desa yang produktif dan inovatif.

Dengan luas tanam yang optimal, teknik budidaya yang tepat, dan pemasaran yang terarah, membuktikan bahwa hasil pertanian Sinjai mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah.

“Kita akan jadikan buah semangka menjadi salah satu buah unggulan Sinjai. Ini bukan sekadar panen, tetapi simbol kemajuan dan bukti bahwa desa kita mampu bersaing,” katanya sebagaimana dilansir keidenesia.tv dari situs resmi Pemkab Sinjai, Selasa, 12 Agustus 2025.

Bupati Ratnawati juga menekankan pentingnya kualitas agar komoditas lokal memiliki daya saing dan harga yang lebih baik di pasaran.

“Mari kita jadikan panen hari ini bukan akhir, tetapi awal babak baru bagi pertanian kita. Awal dari Sinjai yang lebih mandiri pangan, lebih sejahtera, dan lebih membanggakan,” ajaknya.

Kepala Desa Kalobba, Taufiq, menjelaskan bahwa semangka non biji dipilih karena permintaan pasar yang tinggi, masa tanam yang singkat (65 hari), dan potensi panen berulang. Dengan luas lahan 7 hektare dan 10 ribu pohon, hasil panen dengan nilai ekonomi sekitar Rp500 juta.

BUMDes Sejahtera Kalobba menjalankan program ini melalui kontrak kerja sama selama tiga tahun, menunjukkan komitmen jangka panjang dalam membangun ketahanan pangan berbasis desa.

“Alhamdulillah, panen perdana ini langsung dikirim ke NTT dan NTB. Ini bukti bahwa produk desa kita sudah layak bersaing di pasar luar,” ujar Taufiq.

Turut hadir perwakilan Forkopimda, Asisten Daerah, Kepala Dinas PMD Dr. Drs. Yuhadi Samad, BUMDes Sejahtera, kelompok tani Ompoe, CV Ratu Buah sebagai mitra, serta warga setempat yang antusias menyambut momen bersejarah ini.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

hajiagussalim

K.H. Agus Salim

"Memimpin adalah menderita."
Load More >