UPdates - Debat kedua di pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah selesai digelar. Di debat tersebut, pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Mohammad Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (Danny-Azhar), menawarkan pengembangan sembilan kawasan utama yang mencakup koridor pesisir, sabuk kepulauan, hingga pegunungan di Sulsel.
You may also like : Siap-siap! 1.877 Pengawas TPS Pilkada 2024 di Makassar Akan Dilantik: Simak Jadwalnya
Hal tersebut diungkapkan Danny dalam debat kedua Pilgub Sulsel 2024 yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Minggu, 10 November 2024. Di debat terakhir ini, kedua paslon saling lempar sindir.
You might be interested : Danny-Azhar Menang Telak di TPS 001 Jalan Amirullah Makassar
“Kami menawarkan pengembangan di sembilan kawasan utama yang mencakup koridor pesisir, sabuk kepulauan, hingga pegunungan Sulsel,” tulis Danny dikutip Keidenesia dari akun Instagram resminya, Senin, 11 November 2024.
Danny Pomanto menjelaskan, pengembangan sembilan kawasan tersebut bertujuan untuk menjadikan kawasan-kawasan tersebut sebagai pusat perekonomian di masa depan.
“Masing-masing kawasan ini diharapkan menjadi sentra-sentra pengembangan yang akan meningkatkan ketahanan pangan, air, energi, serta sosial dan budaya di Sulsel,” tegasnya.
Lebih lanjut, Danny menegaskan, setiap kawasan yang dikembangkan akan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulsel. Dalam semangat macca, sombere, dan resilient, Danny berkomitmen untuk mewujudkan Sulsel yang tangguh, adil, dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Kami ingin strategi pembangunan yang kami jalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Sulsel secara merata," lanjutnya.
Danny juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Sulsel yang telah memberikan dukungan dan doa selama proses Pilkada ini. Dirinya mengibaratkan ekonomi sebagai makanan yang harus ditopang dengan sumber daya alam dan infrastruktur sebagai bahan utamanya.
“Secara sederhana kami mengumpamakan ekonomi sebagai “masakan utama”, bahan bakunya adalah sumber daya alam, infrastruktur sebagai “bumbu pelengkap” dan wadahnya adalah tata ruang,” pungkasnya.