Demo di Pati menuntut bupati mundur (Foto: X/Tangkapan Layar)

Demo Bupati Pati, DPRD Setuju Hak Angket Pemakzulan, 7 Polisi Terluka, 11 Orang Ditangkap

13 August 2025
Font +
Font -

UPdates—Demo ribuan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil dan Gerakan Pati Bersatu pada Rabu, 13 Agustus 2025 berlangsung ricuh.

You may also like : bambang haryadi1Korupsi Pertamina, DPR: Jangan Ada Campur Tangan Politik

Setelah aksi demonstrasi yang menuntut pengunduran diri Bupati Pati, Sudewo tersebut, DPRD menyetujui hak angket dan pembentukan panitia khusus (pansus) terkait pemakzulan Sudewo.

You might be interested : bupati patiBupati Pati Sudewo Dilempari Warganya, Polisi Sebut Disusupi Kelompok Anarko

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Paripurna DPRD Pati. Perwakilan demonstran yang mengikuti Rapat Paripurna menyambut gembira keputusan itu.

"Mencermati kondisi di masyarakat dan banyaknya warga yang terluka, kami sepakat mengambil hak angket dan membentuk pansus," kata Ketua DPRD Kabupaten Pati Ali Badrudin kepada wartawan sebagaimana dilansir keidenesia.tv, Rabu, 13 Agustus 2025.

Usulan pansus hak angket untuk pemakzulan Sudewo disepakati seluruh fraksi di DPRD Pati. Termasuk Partai Gerindra, yang merupakan partai Sudewo.

DPRD Kabupaten Pati tidak memiliki kewenangan langsung memberhentikan bupati. Proses pemberhentian kepala daerah tetap menjadi kewenangan Mahkamah Agung setelah melalui serangkaian tahapan yang sudah ditentukan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sementara itu mengatakan pengunduran diri dan proses pemakzulan Sudewo melalui proses di dewan. "Ya, itu tanyakan ke sana. Mekanismenya harus di DPRD," katanya.

Ahmad Luthfi sendiri menegaskan dirinya menghargai masyarakat terkait tuntutan tersebut.

"Saya imbau, menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara sebagaimana diatur undang-undang, tetapi itu tidak bersifat absolut," katanya.

Jumlah Korban

Sementara itu, Polisi memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam aksi ini. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengaku mereka sudah mengecek ke rumah sakit serta fasilitas kesehatan lainnya dan tidak ada laporan korban meninggal dunia,.

Kendati begitu, ada 34 orang yang terluka dan dirawat di RS Soewondo Pati. Selain peserta aksi yang sebagian besar mengalami sesak nafas karena gas air mata, tujuh polisi juga dilaporkan terluka.

Polisi sendiri mengamankan sejumlah orang dalam aksi ini. Polresta Pati bersama personel gabungan dari Polda Jawa Tengah meringkus setidaknya 11 orang yang diduga prvokator dalam aksi di depan kantor bupati.

"Sudah didata dan diperiksa oleh Satuan Reserse Polresta Pati untuk proses hukum lebih lanjut," kata Kombes Artanto.

Aksi demo ini awalnya berjalan lancar dan aman. Namun, menjelang siang, suasana mulai memanas ketika massa mendesak bupati untuk menemui mereka.

Selain itu menurut polisi, muncul sekelompok orang yang melakukan pelemparan air mineral, batu, tongkat, buah busuk, dan berbagai benda lainnya. Itu memicu eskalasi hingga situasi menjadi chaos.

Setelah terjadi kericuhan, bupati sempat menemui warga dan meminta maaf. Namun, dalam video yang beredar, sang bupati malah dilempari warga.

Demo ini terjadi setelah bupati menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.

Meski kebijakan itu sudah dibatalkan, massa dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu tetap menuntut Sudewo mundur. Sudewo sendiri dalam pernyataannya kepada wartawan menolak untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Font +
Font -

New Videos

Related UPdates

Popular

Quote of the Day

hajiagussalim

K.H. Agus Salim

"Memimpin adalah menderita."
Load More >